Bandara Malta dibuka kembali pada Rabu (1/7). Mereka mulai menerima pengunjung dari beberapa negara di Eropa.
Namun, langkah tersebut tidak termasuk Britania Raya, yang menyumbangkan 30 persen dari kedatangan wisatawan dari pulau tersebut. Mala membuka pintu gerbang untuk kota-kota di Perancis, Jerman, Spanyol dan Italia.
"Kami berharap dapat menyambut 700.000 turis pada akhir tahun," ujar Julia Farrugia Portelli, Menteri Pariwisata Malta, seperti dikutip Rabu (8/7/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Angka tersebut jauh dari 2,7 juta pengunjung Malta pada tahun terakhir, berkontribusi seperempat dari output negara. Portelli mengatakan pembahasan sedang berlangsung mengenai perluasan daftar tujuan, khususnya Britania Raya.
![]() |
Presiden Asosiasi Hotel dan Restoran Malta, Tony Zahra, memperkirakan awal wisata di negara itu lambat, mungkin 15 persen dari kedatangan di bulan Juli dibandingkan dengan bulan yang sama tahun lalu.
Dia menilai Malta tidak bisa lagi menutup bandara. Perjalanan telah dihentikan pada Maret karena penyebaran virus corona di Eropa. Pembatasan kegiatan ekonomi, termasuk bar dan restoran telah berkurang pada awal Juni.
Malta hanya menemukan dua kasus baru untuk COVID-19 dalam seminggu belakang, dan otoritas kesehatan mengatakan mereka hanya merawat 26 kasus yang aktif. Sembilan orang telah meninggal akibat virus.
Portelli menyampaikan Malta dipromosikan sebagai negara yang aman. Ia juga menambahkan turis yang sampai di Malta tidak perlu melakukan karantina.
Social distancing akan ditegakkan di Bandara Malta, seluruh pengunjung diharuskan menggunakan masker atau petugas dalam terminal dan kamera termal akan memantau para penumpang.
(rdy/fem)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!