Pimpinan Adat Sepakat Baduy Jadi Destinasi Wisata

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Pimpinan Adat Sepakat Baduy Jadi Destinasi Wisata

Bahtiar Rifa - detikTravel
Jumat, 10 Jul 2020 16:30 WIB
BANTEN, INDONESIA - FEBRUARY 07:  A member of the traditional Baduy (or Badui) tribe walks on the bamboo bridge in the village in the hilly forest area of the Kendeng mountains on February 7, 2010 in Banten, Indonesia. The traditional community consists of around 5000-8000 people spread acorss a hilly area of just 50 square kilometres. The religion of the Baduy people, known as Agama Sunda Wiwitan, combines elements of Hinduism, Buddhism and traditional beliefs, including various taboos such as not eating food at night, touching money, accepting gold or silver or even cutting their hair.  (Photo by Ulet Ifansasti/Getty Images)
Foto: Getty Images/Ulet Ifansasti
Lebak -

Setelah bermusyawarah, akhirnya Baduy diputuskan untuk tetap jadi desa wisata. Wisatawan yang datang pun tetap harus mematuhi peraturan.

Jaro Saija atau kepala desa khusus untuk urusan administrasi pemerintahan di Desa Kanekes menyebut bahwa lembaga adat tetap mempertahankan Baduy sebagai destinasi wisata atau bisa dikunjungi tamu dari luar. Keputusan ini ia katakan diambil setelah adanya musyawarah bersama Tanggungan Jaro 12 dan pimpinan adat tertinggi atau puun.

"Iya (musyawarah) saya yang menghadap ke sana ke Cikeusik (Baduy Dalam), mengumpulkan lembaga adat, Tanggungan Jaro 12 itu hasilnya yang kemarin dianggap hoax, iya dianggap tidak benar, memang saya juga (anggap) tidak benar sih kalau seperti itu,"kata Saija saat dihubungi melalui seluler di Lebak, Banten, Jumat (10/7/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari hasil musyawarah, Saija menyebut bahwa ada yang tidak dihargai soal penyampaian surat langsung ke Presiden. Seperti mulai dari pihak desa, dinas, Pemkab Lebak sampai Provinsi Banten.

Nasihat dari pimpinan adat tertinggi atau puun katanya meminta agar hak-hak ulayat yang ada di peraturan daerah tetap tidak diubah. Kebudayaan di Baduy tetap dipertahankan dan tidak boleh ada pembangunan di kawasan itu.

ADVERTISEMENT

Orang luar yang ingin ke Baduy diperbolehkan. Tapi, mereka harus mentaati aturan adat secara ketat saat berkunjung ke sana yaitu menjaga ketertiban, kebersihan dan keamanan. Selain itu, wisatawan diingatkan soal larangan mengambil foto khususnya di Baduy dalam. .

"Itu dari dulu menegaskan, kalau ke (Baduy) dalam, tidak boleh berfoto, itu saya sudah kasih pengarahan. Itu mah kalau untuk penutupan wisata hoax, mungkin ada kecemburuan ibaratnya," paparnya.

Saat dihubungi, Saija sendiri mengaku sedang melakukan musyawarah dengan Pemkab Lebak dan kepolisian. Musyawarah dilakukan untuk membuat klarifikasi atas usulan dihapusnya destinasi wisata yang disampaikan ke Presiden Jokowi.




(sym/fem)

Hide Ads