Persahabatan Pramugari dan Remaja Autis Berkat 1 Momen di Pesawat

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Persahabatan Pramugari dan Remaja Autis Berkat 1 Momen di Pesawat

Femi Diah - detikTravel
Sabtu, 11 Jul 2020 19:34 WIB
BURLINGAME, CALIFORNIA - MARCH 06: A Southwest Airlines plane lands at San Francisco International Airport on March 06, 2020 in Burlingame, California. In the wake of the COVID-19 outbreak, airlines are facing significant losses as people are cancelling travel plans and businesses are restricting travel. Southwest Airlines says they expect to lose between $200 to $300 million dollars in the coming weeks. Other airlines like United and Jet Blue are cutting flights. The International Air Transport Association predicts that carriers could lose between $63 billion and $113 billion this year.   Justin Sullivan/Getty Images/AFP
Ilustrasi Southwest Airlines (Foto: AFP/JUSTIN SULLIVAN)
Jakarta -

Persahabatan tak biasa dibangun oleh seorang pramugari Southwest Airlines, Erica Connolly, dan remaja autis, Garrison Christy dalam sebuah penerbangan. Seperti apa?

Erica Connolly, seorang pramugari Southwest Airlines, berjumpa dengan Garrison Christy dalam penerbangan dari Chicago ke Dallas. Garrison, seorang autis, amat menyukai naik pesawat. Dia ingin membagikan passion-nya itu kepada Connolly.

"Saya juga senang pesawat dan antusias untuk berinteraksi dengan dia. saya membiarkan dia berbincang tentang penerbangan yang amat disukainya itu," kata Connolly.

Setelah pesawat tiba di tempat tujuan, mereka pun berpisah. Connolly kembali ke pekerjaannya sedangkan Christy pulang ke Kleller Texas.

Tapi persahabatan mereka tidak berakhir. Mereka melanjutkan komunikasi kendati berjauhan.

Connolly mengirimkan buku tentang pesawat milik ayahnya yang mantan pilot Air Force dan sekarang bekerja di American Airlines kepada sekolah Garrison Central High School dengan sebuah pesan.

"Saya adalah pramugari Anda. Ayah saya pilot. Kami juga sangat menyukai pesawat. Kami menemukan panduan pesawat lawas ini dan saya rasa kami berhak memilikinya," ujar Connolly.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejak itu, mereka melanjutkan persahabatan. Connolly membuat Christy belajar banyak tentang pesawat, termasuk tur dalam penerbangan simulasi Southwest.

Ibunda Garrison, Renee Christy, bilang buku yang dikirim Connolly itu sudah menjadi benda kesayangan putranya. Christy selalu membawa buku itu ke manapun dia pergi. Berkat buku itu pula Christy menunjukkan peningkatan kemampuan berbicara dan membaca.

"Cuma beberapa menit di pesawat telah membuat perubahan dalam hidupnya, melalui persahabatan yang luar biasa itu," ujar Renee.

Garrison juga selalu menyebut Connolly sebagai sahabat baik di manapun. namanya selalu disebut setelah dia menghitung anggota keluarganya.

"Saya rasa kita membutuhkan lebih banyak orang seperti Connolly di dunia ini," kata Renee.




(fem/ddn)

Hide Ads