Puro Mangkunegaran Buka Saat Solo Zona Hitam, Bagaimana Pengunjungnya?

Puro Mangkunegaran dibuka untuk kali pertama justru saat Solo berstatus zona hitam virus Corona. Pengunjung tetap ada dari kalangan mahasiswa.

Pembukaan Puro Mangkunegaran dilakukan pada Senin (13/7/2020). Sejumlah mahasiswa dari dalam kota Solo maupun dari luar kota Solo mulai mengunjungi lokasi wisata di jantung kota Solo itu. Mereka berkunjung ke Reksopustoko atau perpustakaan yang ada di lingkup Puro Mangkunegaran.

Sebelum memasuki area Puro Mangkunegaran, satu-persatu mahasiswa dicek suhu tubuh sesuai protokol kesehatan yang berlaku. Awalnya, pengecekan suhu tubuh berjalan dengan lancar, namun kemudian ada dua mahasiswi asal Yogyakarta yang menunjukkan suhu tubuh di atas 36 derajat celcius.

"Untuk saat ini pengunjung belum ada, cuma ada beberapa pengunjung dari Yogyakarta yang ingin ke Reksopustoko. Ini tadi juga sudah dilakukan pengecekan suhu badan, ternyata suhunya agak tinggi 37,5 derajat. Terus saya suruh istirahat terlebih dahulu selama kurang lebih 5 menit. Setelah suhunya normal, baru kita perbolehkan untuk masuk lagi," kata Joko Pramudya, humas Pura Mangkunegaran.

Joko menambahkan bahwa Puro Mangkunegaran akan sangat berhati-hati sekali mengingat situasinya yang belum stabil. Apalagi, setelah Kota Solo dinyatakan statusnya masuk dalam zona hitam.

"Kita perlu sangat hati-hati sekali, apalagi setelah mendengar kabar kemarin. kita harapkan tidak muncul klaster yang baru. Jadi kita mematuhi aturan dari pemerintah kota seperti apa. Kalau memang harus ditutup kembali kita siap, kita buka lagi kita juga siap karena memang kondisinya belum stabil," Joko menambahkan.

Puro Mangkunegaran, Solo dibuka lagi setelah tutup tiga bulan. (Kartika Bagus/detikTravel)

Sementara itu, Parama Andis (23) salah satu mahasiswi dari UNY ini mengatakan sudah menunggu untuk datang ke Puro Mangkunegaran sekitar 5 bulan.

"Dari bulan Maret kami menunggu informasi pembukaan, dan selama ini cuma mantau dari Instagramnya Reksopustoko dan juga sempat tanya tanya sama pegawainya Reksopustoko," dia menjelaskan.

"Kalau lama sekali nggak sabar sih sebenarnya, ya cuma karena keadaan tidak memungkinkan harus nunggu protokol kesehatannya sudah cukup, jadi nunggu saja," ujar mahasiswi akhir Fakultas Sejarah itu.

Setelah menunggu sekitar 15 menitan akhirnya kedua mahasiswa ini diperkenankan masuk ke dalam kompleks Puro Mangkunegaran.

Menemukan Pintu Keluar Bersejarah di Lobang Jepang, Bukittinggi

Menemukan Pintu Keluar Bersejarah di Lobang Jepang, Bukittinggi