Bagaimana cara pesawat mengisi bahan bakar di ketinggian lebih dari 30.000 kaki? Saat itu, mereka bisa melaju di kecepatan 482 kilometer per jam.
Pengisian BBM adalah operasi standar yang menantang juga biasa dilakukan di keadaan kritis untuk pasukan seluruh dunia. Daripada transit di beberapa bandara, aksi ini akan menambah daya jangkauan untuk keberhasilan suatu misi.
Militer Inggris bersama ilmuwannya telah menemukan berbagai barang, mulai dari tank, radar hingga mesin jet. Lainnya, penemuan yang paling penting tentu saja pengisian bahan bakar di udara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di masa awal penerbangan, pilot perintis sudah menjajal mengisi bahan bakar di udara. Pesawat baling-baling saling berdekatan, pesawat di atas akan mengisi pesawat di bawahnya menggunakan selang.
Selang ditangkap penumpang di kokpit yang terbuka lalu disambungkan ke tanki BBM. Gaya gravitasi yang membantu pengisian BBM pesawat di udara ini dan percobaan ini berhasil.
![]() |
Solusi pengisian BBM pesawat di udara yang lebih praktis dikembangkan oleh pelopor penerbangan Inggris, Alan Cobham pada 1930-an. Dengan sistem looped hose, eksperimen awal yang menambahkan mekanisme grapple atau alat penangkap untuk membantu mengamankan koneksi ke pesawat penerima.
Pada akhir 1940-an, Angkatan Udara Amerika Serikat (USAF) adalah pengadopsi awal dari sistem looped hose. Pesawat pembom jadi penerima BBM dari kapal tanker.
Teknik looped hose masih terbatas karena selang melingkar ini harus dioperasikan di kecepatan yang terbilang lambat. Lalu, Flight Refueling Ltd. mengembangkan probe praktis pertama dan sistem drogue.
Sekarang, sebagian besar pesawat telah dilengkapi dengan tabung panjang, probe. Alat ini bisa dihubungkan ke keranjang yang terpasang di ujung selang, drogue.
Pada tahun 1949, jet tempur Royal Air Force Meteor bisa berada di udara selama lebih dari 12 jam. Armada ini sebagai demonstrasi sistem tersebut.
![]() |
FRL melanjutkan pengembangan probe dan drogue. USAF masih mencari sistem pengisian bahan bakar dalam jumlah besar bagi jet pembom utamanya.
Untuk memenuhi persyaratan itu, Boeing mengembangkan sistem pengisian bahan bakar flying boom. Tak ada pilot tambahan yang harus mengontrol proses pengisian BBM di udara.
USAF menggunakan sistem probe dan drogue pada beberapa jet tempur taktis awalnya. Pada akhirnya, flying boom jadi standar pada operasi pengisian BBM untuk semua pesawatnya.
Angkatan udara di seluruh dunia memiliki campuran dari dua sistem pengisian BBM itu. Jika militer menerbangkan pesawat tempur F-15 Eagle atau C-17, maka pengisian BBM di udara menggunakan flying boom, sebagian besar pesawat militer bisa menggunakan sistem probe dan drogue.
(msl/ddn)
Komentar Terbanyak
Layangan di Bandara Soetta, Pesawat Terpaksa Muter-muter sampai Divert!
Bandara Kertajati Sepi, Waktu Tempuh 1,5 Jam dari Bandung Jadi Biang Kerok?
Foto: Aksi Wulan Guritno Main Jetski di Danau Toba