Negara Kenya sudah bermimpi akan datangnya turis. Mereka sih maunya yang datang tidak bawa virus Corona. Pengumuman penerbangan internasional Kenya akan dibuka pada 1 Agustus. Turis tanpa gejala Corona dengan suhu tubuh kurang dari 37,5 derajat akan diizinkan meninggalkan bandara.
Tapi pengecualian untuk karantina. Protokol ini hanya diberikan untuk turis yang memiliki tanda-tanda gejala Corona saja.
"Anda tidak mengharapkan turis datang untuk dikarantina di sini selama 14 hari. Jika itu terjadi maka mereka tidak akan datang," ujar Sekretaris Kabinet Trasnportasi, James Macharia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Macharia menambahkan bahwa jika memang ada turis yang positif Corona bisa diduga tertular dari penerbangan yang dinaikinya. Sehingga Kenya akan melacak penumpang yang duduk di baris pertama dan kedua di dalam pesawat.
"Jika hasil tes negatif mereka diizinkan meninggalkan bandara, jika hasilnya positif maka akan dikarantina sesuai dengan pedoman Kementerian Kesehatan," ungkapnya.
Selain itu, protokol masker dan sanitizer juga masuk dalam daftar. Kenya berharap turis datang dalam keadaan sehat sehingga tak perlu karantina.
Dibukanya kembali penerbangan internasional adalah langkah yang bertujuan untuk melindungi sektor penerbangan dan pariwisata. Perekonomian Kenya memang didukung oleh industri pariwisatanya.
"Perjalanan udara internasional akan efektif pada 1 Agustus sesuai dengan semua protokol dari Kementerian Kesehatan," jelasnya.
Untuk penerbangan domestik akan dimulai lebih awal, yaitu 15 Juli. Namun, jam malam dari jam 9 malam sampai jam 4 pagi akan tetap berlaku selama 30 hari.
Kenya telah mencatat lebih dari 8.000 kasus virus dan 164 kematian - angka resmi tertinggi di Afrika Timur dan telah mengalami peningkatan tajam dalam beberapa pekan terakhir, dengan tingkat kematian 2,09 persen.
(bnl/ddn)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!