Setelah mengunggah foto mie instan, supermodel Kylie Jenner kembali menuai kritik. Gara-gara pose bikini seksi di tanah keramat suku Indian.
Baru-baru ini Kylie Jenner kembali menuai kontroversi setelah mengunggah foto liburan di Hotel Mewah Amangiri yang berada di Canyon Point, Utah. Foto yang diambil seminggu lalu dan diunggah di Instagram pribadinya itu malah ramai dikecam oleh warganet.
Dikutip dari detikcom dari Travel + Leisure, Kamis (16/7/2020), tak sedikit warganet yang terdiri dari kalangan Native American atau orang asli Amerika (Indian) yang mengkritik Kylie karena liburan di dekat tanah keramat mereka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk informasi, warga asli Amerika atau yang kita kenal sebagai suku Indian memang bermukim di Navajo Nation yang berlokasi di Utah. Hanya saja, tanah yang menjadi cagar budaya itu saat ini ditutup akibat COVID-19.
Masalah muncul ketika Kylie yang tengah liburan bersama suami dan anaknya mengunggah foto yang tengah berpose seksi dalam balutan bikini dan pakaian renang. Tak hanya di hotel, Kylie disebut juga berpose di tanah suku Indian Navajo yang populer dengan objek wisata Antelope Canyon.
Berpose seksi di properti seperti hotel tentu tak jadi masalah, tapi kecaman datang ketika Kylie berpose di tanah keramat yang saat ini ditutup akibat COVID-19.
Selain warganet, seorang jurnalis dari media Navajo Times bernama Arlyssa Becenti juga mengkritik agar Kylie diberi sanksi. Desainer brand Nike, Tracie Jackson juga mengungkapkan hal serupa.
"Saya tak bisa pulang ke tanah kelahiranku karena banyak orang yang dites positif dan terpapar. Kylie pergi keluar masuk seperti tak terjadi apa-apa, sementara saya duduk di sini dan berdoa supaya keluargaku baik-baik saja," pungkas Tracie.
Mendapati kritik tersebut, salah satu sumber terdekat Kylie pun mengatakan kalau ia tidak berfoto di Antelope Canyon atau bagian lain dari cagar budaya yang tengah ditutup seperti diberitakan Insider.
Hanya terlepas dari kebenarannya, unggahan foto dari supermodel sekelas Kylie Jenner dapat mengajak orang untuk datang dan berwisata ke area yang terdampak selama pandemi seperti tanah keramat suku Indian Navajo.
Pada bulan Mei lalu, jumlah infeksi COVID-19 di Navajo Nation disebut melebihi New York dan New Jersey. Oleh sebab itu, penutupan kawasan cagar budaya itu pun harus dilakukan seperti dituliskan oleh pihak Departemen Kesehatan Navajo.
(rdy/fem)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol