Fenomena embun es di dataran tinggi Dieng terjadi dua hari berturut-turut. Namun, puncak musim kemarau di Dieng diprediksi masih bulan Agustus mendatang.
"Hari ini muncul, kemarin (Jumat, 24/7/2020) juga muncul embun es. Tetapi ini belum puncaknya," kata salah seorang karyawan UPT Dieng Mohson saat dihubungi detikcom, Sabtu (25/7/2020).
Menurutnya, munculnya fenomena embun es tahun ini lebih mundur dibanding tahun 2019 lalu. Sebelumnya, pada bulan Juli embun es sudah sering muncul.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau Bulan Juli 2020, terhitung 2 atau 3 kali. Padahal pada Juli 2019 sudah sering muncul. Jadi prediksinya puncaknya masih belum, masih nanti Bulan Agustus,"terangnya.
![]() |
Munculnya embun es ini ini menjadi kabar baik bagi wisatawan. Mengingat pada 1 Agustus 2020 Pemerintah Kabupaten Banjarnegara berencana membuka objek wisata termasuk Dieng.
Namun demikian, Mohson berharap agar embun es tidak terjadi terlalu luas. Sebab jika sampai ke lahan warga akan merusak tanaman.
"Harapan kami petani di Dieng kalau bisa jangan muncul embun es karena bisa merusak tanaman. Tetapi untuk wisatawan memang menjadi daya tarik tersendiri," ujarnya.
(pin/pin)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol