Brrrr... Suhu Kawah Ijen Turun Sampai 6 Derajat!

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Brrrr... Suhu Kawah Ijen Turun Sampai 6 Derajat!

Ardian Fanani - detikTravel
Kamis, 06 Agu 2020 18:28 WIB
Kawah Gunung Ijen
Kawah Gunung Ijen (Ardian Fanani/detikcom)
Banyuwangi -

Bagi traveler yang mau ke Kawah Ijen, diharapkan bisa membawa jaket tebal. Sebab saat ini, suhu di sekitar Gunung Ijen mencapai 6 derajat celsius.

Gunung yang ada di perbatasan Banyuwangi dan Bondowoso ini, sejak 3 minggu mengalami penurunan suhu. Rata-rata suhu udara di Taman Wisata Alam (TWA) Kawah Ijen antara 8 sampai 6 derajat celsius.

"Beberapa hari ini rata-rata di kisaran 8 derajat. Tapi kemarin sempat terjadi paling rendah pada suhu 6 derajat. Kemungkinan kalau lihat panas gini bisa sampai 3 derajat," kata Sigit Haribowo, Kepala Pos TWA Kawah Ijen kepada detikcom, Kamis (6/8/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk itu bagi wisatawan yang hendak melakukan pendakian di Kawah Ijen, kata Sigit, pihaknya mengimbau agar traveler mempersiapkan segala keperluan. Misalnya saja pakaian tebal untuk menghangatkan tubuh serta makanan atau minuman panas.

Kawah Gunung IjenKawah Gunung Ijen Foto: (Ardian Fanani/detikcom)

"Bagi pengunjung agar senantiasa menggunakan baju tebal dan sebelum itu bisa mengkonsumsi makanan atau minuman hangat," jelas Sigit.

ADVERTISEMENT

Menurut Sigit, fenomena alam embun upas atau embun yang membeku menyerupai salju diprediksi bakal menyelimuti kawasan TWA Kawah Ijen pada akhir bulan Agustus hingga September 2020.

"Kemungkinan, kalau dilihat dari cuaca sering panas daripada hujan di puncak Ijen, kemungkinan terjadi di antara bulan September," pungkasnya.

Sementara itu, menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengatakan bahwa hawa dingin ini dapat dirasakan merata di seluruh Kabupaten Banyuwangi. Penyebabnya dari pengaruh dan pertumbuhan awan yang sedikit.

Kawah Gunung IjenKawah Gunung Ijen Foto: (Ardian Fanani/detikcom)

Sedikitnya pertumbuhan awan yang terjadi ini menyebabkan panas yang diterima oleh bumi akan dilepaskan kembali ke atmosfer. Pelepasan panas bumi ini terjadi pada malam hari dengan intensitas yang lebih banyak.

"Karena tidak terhalang oleh awan sehingga penurunan suhu udara pun drastis yang berakibat suhu lebih dingin, namun kering," kata Prakirawan BMKG Banyuwangi, Yustoto Windiarto.

Tidak hanya itu, penyebab lain juga karena angin Monsun dari Australia yang bertiup kuat sehingga berakibat menambah dingin suhu udara di Banyuwangi. Saking kuatnya, juga mempengaruhi kecepatan angin yang juga berdampak terhadap tingginya gelombang laut di selatan Pulau Jawa.

Melihat kondisi hawa dingin yang menyelimuti Banyuwangi sejauh ini, tidak menutup kemungkinan fenomena frozen dapat terjadi di kawasan Kawah Ijen pada akhir Agustus hingga September 2020.




(bnl/ddn)

Hide Ads