Paris membuat terobosan baru dalam menghadapi polusi di lingkungannya. Mereka membangun kebun di atap gedung dan menjadi yang terluas di dunia.
Seperti yang diberitakan Lonely Planet, salah satu langkah paris mengurangi karbondioksida di udara adalah dengan menumbuhkan pertanian di tengah kota. Dan caranya adalah membangun nuansa pertanian di atap gedung.
Porte de Versailles yang hanya 15 menit dari Menara Eiffel menjadi situs pertanian di atap terbaru di kota Paris. Dan digandang-gandang menjadi situs pertanian urban yang terbesar di dunia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada bulan Mei, fase pertama perkebunan ini dibuka setelah sempat penundaan dua bulan karena pandemi Corona. Kondisi pertanian urban ini semakin semarak ketika Le Perchoir, jaringan tempat atap terkenal di Paris, telah membuka bar dan restoran di teras yang indah, dengan menu pertanian yang mencakup produk yang ditanam di lokasi.
![]() |
Menempati ruang seluas 14.000 meter persegi (seukuran dua lapangan sepak bola) pertanian itu akan menjadi rumah bagi lebih dari 20 taman pasar. Lahan ini mampu menyediakan lebih dari 2.000 pon buah dan sayuran sehari dalam satu musim dari sekitar 30 varietas tanaman yang berbeda.
Jika dilihat, tanaman di lahan ini tumbuh secara vertikal melalui pertanian aeroponik, metode pertanian bebas tanah yang menggunakan solusi kabut kaya nutrisi dan air hujan untuk menyuburkan hasil panen. Sistem pertanian ini hanya menggunakan 10% dari air bila dibandingkan dengan pertanian tradisional.
Sistem pertanian seperti ini dikenal juga dengan nama Nature Urbaine yang tak hanya menawarkan hasil pertanian namun juga bertindak sebagai layanan yang berkaitan dengan pertanian perkotaan. Salah satu contoh kegiatannya seperti tur pendidikan dan lokakarya membangun tim untuk perusahaan. Untuk menumbuhkan semangat komunitas, penduduk setempat bisa mengamankan sekitar 140 jenis sayuran mereka sendiri.
Adapun orang-orang yang berada di kebun atap Porte de Versailles ini adalah Viparis, bekerja sama dengan dua perusahaan yang berspesialisasi dalam pertanian perkotaan, yaitu Agripolis dan Cultures en Ville. Agripolis mengoperasikan pertanian, sementara Cultures en Ville menangani layanan dan acara.
![]() |
Mereka berharap bahwa pertanian akan menyatukan masyarakat dan menyediakan makanan rendah karbon untuk rumah dan restoran di Paris selatan.
"Dengan sistem pertanian ini, kami membantu mendorong ketahanan lingkungan dan ekonomi di kota-kota ke depannya. Untuk tujuan ini, situs Paris Expo Porte de Versailles tidak akan memasok bahan untuk restoran di kompleks, terutama Le Perchoir. Tetapi juga penduduk Paris selatan dan kota-kota tetangga, baik secara langsung atau melalui distribusi, kantin perusahaan dan hotel," kata Pablo Nakhle Cerruti, CEO Viparis.
Keren kan?
(sym/ddn)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol