Hotel-hotel di Bali banyak yang kesulitan operasionalnya, banyak hotel yang memilih tutup atau memberikan diskon harga yang cukup fantastis. Hal ini pun langsung dimanfaatkan seorang traveler untuk menyewa dalam waktu yang cukup lama.
Traveler yang tidak disebutkan namanya itu menyewa sebuah hotel di Bali untuk waktu yang cukup lama, 3 bulan.
"Kami punya kamar yang tengah disewa seorang perempuan... dia tinggal selama 3 bulan," ujar Janet DeNeefe, seorang pemilik restoran dan Hotel di Ubud seperti dikutip dari ABC, Kamis (27/8/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Memang tidak membantu menutup semua pengeluaran operasional, tapi hal itu cukup membantu," imbuh wanita yang berasal dari Australia itu.
Tingkat okupansi hotel di Bali memang dalam taraf yang menyedihkan, hanya 2,07 persen saja pada bulan Mei, berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik.
Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang bulan Mei 2020 tercatat sebesar 2,07 persen, turun -1,15 poin dibandingkan TPK bulan sebelumnya (m to m) yang tercatat sebesar 3,22 persen. Jika dibandingkan bulan Mei 2019 (y on y) yang mencapai 51,56 persen, tingkat penghunian kamar di bulan Mei 2020, tercatat turun sedalam -49,49 poin.
DeNeefe mengatakan hampir semua hotel di Bali tengah tutup karena tidak ada gunanya lagi membuka hotel di saat kunjungan tamu yang sedikit yang tidak bisa menutupi ongkos operasionalnya.
Bali yang tadinya berharap dari pembukaan wisata untuk turis asing pada bulan September, sepertinya harus gigit jari, karena tidak mendapat izin dari pemerintah pusat. Namun memang, menurut DeNeefe, rencana pembukaan Bali untuk turis asing itu terlalu optimistis.
"Saya rasa pembukaan September itu itu terlalu optimistis, apalagi ada peningkatan kasus COVID-19. Saya merasakan kesedihan yang dialami orang Bali. Saya rasa semua orang terlalu optimistis bisnis mereka akan kembali pulih, tapi sepertinya kita harus menunggu dan melihat apa yang terjadi," ujarnya.
Sekarang orang Bali berusaha bertahan dengan saling membantu satu sama lain. Salah satu caranya dengan membeli makanan yang dijual dengan harga yang lebih terjangkau.
(ddn/wsw)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum