Serentaun Kasepuhan Ciptagelar Dihelat Terbatas, Tolak Kunjungan Luar?

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Serentaun Kasepuhan Ciptagelar Dihelat Terbatas, Tolak Kunjungan Luar?

Syahdan Alamsyah - detikTravel
Jumat, 28 Agu 2020 15:12 WIB
Kasepuhan di Sukabumi tolak kunjungan wisatawan saat Seren Taun.
Foto: (dok screenshoot Facebook)
Sukabumi -

Setiap tahun, masyarakat adat Kasepuhan Ciptagelar di Sukabumi mengadakan acara Serentaun. Namun, tahun ini kabarnya tak terbuka untuk wisatawan.

Tersiar kabar soal kegiatan besar tahunan atau Serentaun di Kasepuhan Ciptagelar, Desa Sirnaresmi, Kecamaan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat digelar tanpa undangan.

Informasi beredar, Serentaun yang rencananyanya digelar pada tanggal 28 hingga 30 Agustus itu digelar terbatas. Warga disebut-sebut tak menerima kunjungan dari luar warga Kasepuhan Ciptagelar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain di aplikasi perpesanan, akun media sosial Facebook Kasepuhan Ciptagelar juga membagikan pesan yang berisi narasi serupa.

Kang Yoyo Yogasmana, juru komunikasi Kasepuhan Ciptagelar, membenarkan rumor itu. Yoyo bilang maklumat yang dikeluarkan itu merupakan sebuah penghormatan terhadap tatanan yang sedang dibangun oleh pihak pemerintah.

ADVERTISEMENT

"Sebetulnya kita menghormati tatanan yang sedang dibangun oleh pemerintah. Pemerintah menyebutkan kondisi sedang tidak kondusif di masa COVID-19 ini, kemudian kerumunan itu kan yang tidak boleh ya," kata Yoyo melalui sambungan telepon dengan detikTravel, Jumat (28/7/2020).

Kasepuhan di Sukabumi tolak kunjungan wisatawan saat Seren Taun.Kasepuhan Ciptagelar di Sukabumi tolak kunjungan wisatawan saat Serentaun tahun ini(dok screenshoot Facebook)

Yoyo menyebut masyarakat hukum adat Kasepuhan Ciptagelar memiliki tradisi yang sudah berjalan 652 tahun dan itu punya kebiasaan menjalankan tatanan tradisi ngumpul ngariung dan menjalankan prosesi adat.

"Makanya kami bikin surat maklumat itu untuk mohon maklum mohon maaf kepada para pemilik kebijakan untuk kalau kami mau menjalankan tatanan itu. Karena kami ada di zona hijau kemudian kami menutup kunjungan dari manapun yang non warga kasepuhan. Sehingga kami bisa menjalankan tatanan yang keseharusannya kami jalankan dari tahun ke tahun," dia membeberkan.

Selain itu, wabah virus Corona bakal membuat Serentaun kali ini berbeda. Ada protokol kesehatan sesuai pencegahan penularan COVID-19 yang harus diterapkan.

Yoyo mengatakan aturan protokol kesehatan itu milik pemerintah, baik memakai masker dan menjaga jarak. Yoyo bilang saat ini tidak semua masyarakat diberi masker tersebut.

"Kalau kami di sini tidak berurusan yang begitu, dengan Corona atau virus, karena kami berada di zona hijau menurut pemerintah. Sehingga, kalau protokol kesehatan ya enggak ada kalau bahasanya," ujar Yoyo.

Nah, supaya informasi ini yang kemudian membuat yang tidak diharapkan, kalau (penilaian) di luar,"Oh itu ngumpul orang kenapa tidak dibubarkan dan sebagainya," yang terbaik adalah kami mengeluarkan surat maklumat untuk warga yang non warga Kasepuhan Ciptagelar tidak berkunjung di saat kami sedang melaksanakan kegiatan ini karena akan berkumpul lebih dari 10 ribu orang warga kasepuhan," kata Yoyo.




(rdy/fem)

Hide Ads