Malaysia Juga Tak Tergesa-gesa Buka Wisata

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Malaysia Juga Tak Tergesa-gesa Buka Wisata

Femi Diah - detikTravel
Jumat, 28 Agu 2020 20:11 WIB
Menara Petronas di KL, Malaysia
Foto: Venda Indrika Hapsari/d'Traveler
Jakarta -

Malaysia tak terburu-buru untuk membuka wisata untuk turis asing saat pandemi virus Corona. Malaysia mungkin menutup perbatasan hingga kuartal kedua tahun 2021.

Nancy Shukri, menteri pariwisata, seni dan budaya Malaysia, belum dapat memastikan restart wisata karena wabah COVID-19. Pemerintah Malaysia sedang menyusun ulang daftar zona hijau negara-negara yang dianggap aman dari virus Corona.

"Kami awalnya memiliki daftar negara yang diizinkan masuk, tetapi kemudian kami melihat gelombang kedua dan ketiga virus Corona di beberapa negara ini," kata Nancy kepada Nikkei Asian Review.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi, kita harus menyusun ulang rencana kita," dia menambahkan.

Nancy mengatakan pembukaan kembali perbatasan Malaysia dengan Singapura untuk perjalanan penting, yang dimulai 17 Agustus, merupakan langkah positif. Pada saat yang sama, dia menyarankan pembatasan penyeberangan menunjukkan pemerintah Malaysia tetap berhati-hati dan akan melakukan apa pun untuk melindungi masyarakat dari virus mematikan tersebut.

ADVERTISEMENT

"Bahkan jika kita membuka perbatasan kita sekarang, beberapa negara tidak siap melakukannya, sehingga perjalanan tidak bisa terjadi," katanya, seraya menambahkan bahwa kementerian juga sedang berdiskusi dengan misi luar negeri di negara itu.

Dalam konferensi pers sebelumnya, Menteri Kesehatan Malaysia Noor Hisham Abdullah menyebut agar pemerintah tak tergesa-gesa membuka perbatasan. Dia bilang pemerintah tidak semestinya membuka perjalanan keluar masuk di level medium demi keselamatan warga Malaysia.

Nancy menyadari penutupan wisata hingga 2021 itu membuyarkan program Visit Malaysia. Nancy menyebut sekitar 40 juta ringgit diinvestasikan untuk kampanye Visit Malaysia Year 2020 sebelum ditangguhkan dan kemudian dibatalkan.

Pemerintah Malaysia mematok target 30 juta turis internasional tahun ini, yang berarti penerimaan 100 miliar ringgit atau naik dari 26,1 juta pengunjung dan 86,1 miliar ringgit pada 2019.

Tanpa kedatangan turis, diperkirakan Malaysia mengalami kerugian hingga 45 miliar sejak Januari hingga Juni.

"sebagai industri, wisata menjadi sektor ekonomi yang paling terpuruk dan paling akhir untuk pulih," kata Nancy.




(fem/fem)

Hide Ads