Sudah puluhan negara mengumumkan ekonomi mereka mengalami resesi akibat pandemi virus Corona yang sudah berlangsung berbulan-bulan lamanya sejak menimpa China. Namun paling parah dialami oleh Makau. Ditutupnya kawasan judi karena pandemi virus Corona menjadi penyebab ekonomi Makau kacau balau.
Mengutip CNBCIndonesia, angka pertumbuhan ekonomi Makau terkontraksi sangat dalam dibandingkan negara lainnya. Pada kuartal IV-2019, PDB Makau sudah terkontraksi 48,7% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/YoY). Kuartal berikutnya, kontraksi lebih parah menjadi 67,8% YoY.
Makau dikenal sebagai Las Vegasnya kawasan Asia. Kasino merupakan kontributor terbesar bagi perekonomian. Tahun lalu, judi dan taruhan (gaming) menyumbang MOP 293,31 miliar. Total PDB Makau adalah MOP 434,7 miliar, artinya kontribusi perjudian mencapai 67,47%.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pandemi virus corona memaksa Makau untuk menutup diri. Pada Februari, pemerintah Makau menutup kasino selama dua pekan. Namun ketika kasino sudah boleh beroperasi, pengunjung yang datang masih saja sepi. Makau bak kota mati.
"Tanpa pengunjung, tidak banyak harapan terhadap kebangkitan bisnis ini," keluh Rob Goldstein, Presiden Las Vegas Sands, perusahaan properti (termasuk kasino) di Makau, seperti dikutip dari Channel News Asia.
Padahal Makau selama ini tergolong aman dari virus Corona. Kasus positifnya cuma 46 orang dan semuanya sudah sembuh.
Indonesia pun sepertinya akan masuk jurang resesi. Menurut Menkopolhukam Mahfud Md, ekonomi Indonesia hampir dipastikan masuk resesi bulan depan. Meski demikian, ia meminta masyarakat tak perlu khawatir karena resesi bukanlah krisis ekonomi.
"Sementara kehidupan ekonomi turun terus. Bulan depan hampir dapat dipastikan 99,9% akan terjadi resesi ekonomi di Indonesia," katanya di Yogyakarta akhir pekan lalu.
Simak video 'Raja Judi Macau Tutup Usia':
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!