Bandung Saputra, 29 tahun, harus melakukan penerbangan internasional dari Jakarta ke Kroasia saat pandemi virus Corona. Seperti apa pengalamannya?
Bandung terbang ke Zagreb dari Bandara Soekarno-Hatta pada 29 Agustus. Dia melakukan perjalanan internasional karena urusan pekerjaan. Dia masuk dalam rombongan yang diundang oleh salah satu federasi olahraga Kroasia.
Bandung penerapan protokol kesehatan saat pandemi virus Corona untuk penerbangan internasional sudah dijalani sejak H-2 penerbangan. Dia harus menjalani tes swab lebih dahulu sebelum terbang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tidak banyak persyaratan dari maskapai dan Kroasia sebelum terbang. Saya diminta untuk melakukan swab test untuk COVID-19 dua hari sebelum terbang," kata Bandung dalam perbincangan dengan detikTravel.
Sehari kemudian, hasil swab test itu, berupa dua lembar kertas dengan keterangan berbahasa Indonesia dan Inggris, bisa didapatkan. Oleh maskapai Turkish Airlines, formulir itu wajib disertakan saat check in di Bandara Soekarno Hatta pada hari keberangkatan.
Maskapai juga meminta seluruh penumpang untuk memakai masker sejak dari bandara. Selain itu, maskapai juga mengimbau agar penumpang cuma membawa bagasi ke kabin maksimal dengan berat 5 kg. Itu pun diminta untuk diletakkan di bawah kursi, bukan di bagasi. Itu untuk meminimalkan kontak satu penumpang dengan penumpang lainnya.
"Sesampai di bandara, saya harus melakukan scan paspor dan tiket sendiri, biasanya kan oleh petugas check in, ini dengan mesin scanner," kata Bandung.
"Sebelum memasuki pesawat, kami diingatkan untuk terus memakai masker. Selain itu, penumpang dicek suhu badan dengan thermogun," dia menambahkan.
![]() |
Justru Bandung dibuat terkejut saat memasuki pesawat. Sebab, tidak ada jaga jarak satu penumpang dengan penumpang lainnya. Bandung pun harus duduk bersisian dengan penumpang lain di dalam pesawat itu.
Setelah sampai di bangku penumpang, Bandung dan para penumpang pesawat itu mendapatkan sebuah kantong berisi tiga masker dan hand sanitizer.
"Selain itu, saat di dalam pesawat, makanan sudah tersaji. Biasanya kita bisa meminta minuman lewat pramugari yang bolak-balik dengan troli, tapi sekarang enggak ada lagi. Jus pun diberikan dalam bentuk kemasan," kata Bandung.
Sebelum pesawat untuk penerbangan internasional dari Jakarta ke Turki dan berlanjut ke Zagreb itu take off, sekali lagi kru kabin mengingatkan penumpang untuk memakai masker sepanjang perjalanan.
"Soal memakai masker ini cukup ketat. Saya sempat menurunkan masker dan oleh kru kabin langsung diingatkan untuk segera memakai dengan benar," ujar Bandung.
Pesawat yang ditumpangi bandung transit di Istanbul. Bandung bilang saat transit di Bandara Istanbul itu relatif tidak ada aturan khusus selain protokol kesehatan yang sudah diterapkan di tempat lain.
Begitu pula setelah penerbangan internasional yang dilakukannya tiba di Zagreb. Dia bisa langsung beraktivitas tanpa harus menjalani karantina.
"Padahal, negara-negara tetangga Kroasia masih menerapkan karantina, contohnya Hungaria," dia menambahkan.
(fem/ddn)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol