Singapore Airlines PHK Besar-besaran, Ada 4.300 Karyawan yang Terkena

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Singapore Airlines PHK Besar-besaran, Ada 4.300 Karyawan yang Terkena

Ahmad Masaul Khoiri - detikTravel
Kamis, 10 Sep 2020 19:24 WIB
Pesawat Singapore Airlines
Foto: (Masaul/detikTravel)
Singapura -

Singapore Airlines Group bakal memangkas sejumlah 4.300 pekerjaan di Singapore Airlines, Scoot dan SilkAir. Tak hanya itu, setengah rute penerbangannya akan dimatikan.

Mengutip situs resmi Singapore Airlines, CEO Singapore Airlines, Goh Choon Phong menyebutnya sebagai keputusan tersulit dan paling menyakitkan. Karena, ini kali pertama dilakukannya setelah 30 tahun bersama SIA.

Singapore Airlines mengatakan akan memangkas 4.300 stafnya. Mereka adalah pekerja yang terdampak COVID-19 karena dunia penerbangan sedang ada di titik nadir.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Maskapai tersebut juga mengatakan hanya akan mengoperasikan kurang dari 50% dari rute penerbangan normalnya pada akhir tahun keuangan 20/21. Kepala eksekutif menyebut masa depan sangatlah menantang, dalam sebuah memo.

"Mengingat bahwa harapan menuju pemulihan akan menemui jalan panjang dan penuh dengan ketidakpastian, ini telah sampai pada titik di mana kami harus membuat keputusan yang sangat sulit untuk menerapkan langkah-langkah pengurangan staf secara tidak sukarela," kata Goh.

ADVERTISEMENT

"Diskusi telah dimulai dengan serikat pekerja kami yang berbasis di Singapura. Kelompok tersebut akan bekerja sama dengan mereka yang terkena dampak untuk menyelesaikan segala sesuatunya secepat mungkin, dan mencoba meminimalisir keadaan stres dan kecemasan pada orang-orang kami," imbuh dia.

Hilangnya pekerjaan di Singapore Airlines disebabkan oleh maskapai yang membekukan perekrutan. Namun, sejumlah 2.400 pekerjaan lainnya memang harus dihentikan. Pemotongan pekerjaan tersebut mewakili hampir 15% dari total tenaga kerja maskapai Singapore Airlines.

Pemotongan bisa sangat masif mengingat kini hanya tersisa sedikit perjalanan udara domestik di Singapura. Diketahui bahwa negara ini hanya memiliki lebar kurang dari 48 kilometer persegi.

"Harus melepaskan orang-orang kami yang berharga dan berdedikasi adalah keputusan tersulit dan paling menyakitkan yang harus saya buat dalam 30 tahun saya bersama SIA," tegas Goh.

"Keputusan ini bukan cerminan atau dipengaruhi oleh kinerja dan kemampuan mereka, tetapi hasil dari krisis global yang belum pernah terjadi sebelumnya yang telah melanda industri penerbangan," tambah dia.

"Beberapa minggu ke depan akan menjadi beberapa minggu terberat dalam sejarah SIA Group karena beberapa teman dan kolega kita meninggalkan perusahaan. Kami akan melakukan proses ini dengan cara yang adil dan hormat, dan melakukan yang terbaik untuk memastikan bahwa mereka menerima semua dukungan yang diperlukan selama masa sulit ini," tambahnya.




(msl/ddn)

Hide Ads