Jakarta Mau PSBB, Ini Strategi Hotel Jogja Jaga Okupansi

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Jakarta Mau PSBB, Ini Strategi Hotel Jogja Jaga Okupansi

Pradito Rida Pertana - detikTravel
Jumat, 11 Sep 2020 18:22 WIB
Penginapan di Pantai Selatan
Hotel di Yogya, Queen Of the South Resort (Foto: Brigida Emi Lilia/d'Traveler)
Yogyakarta -

Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Daerah Istimewa Yogyakarta menyebut okupansi hotel saat ini belum mencapai 50 persen. Karena itu, menjelang PSBB DKI Jakarta ini mereka mempersiapkan strategi untuk menjaga okupansi hotel.

"Tingkat hunian saat ini rata-rata 30% sampai 40% hotel bintang, hotel non bintang 10% sampai 30% dari kamar yang dioperasikan," kata Ketua PHRI DIY, Deddy Pranowo Eryono melalui keterangan tertulis yang diterima detikTravel, Jumat (11/9/2020).

Oleh karena itu, pihaknya masih membutuhkan peran pemerintah dalam hal memberikan stimulus-stimulus. Rencana dan bantuan okupansi dengan adanya MICE di hotel-hotel dari pemerintah sangat diharapkan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Semua itu agar kami bisa bernafas lagi di masa pandemi ini," ucapnya.

Mengingat geliat ekonomi, khususnya di sektor pariwisata telah terlihat meningkat di bulan Agustus kemarin. Karena itu, pihaknya ingin mempertahankan tren tersebut.

ADVERTISEMENT

"Kita berharap di bulan ini geliat itu masih ada walaupun PSBB DKI Jakarta diberlakukan karena masih ada daerah lain yang tidak atau belum PSBB," katanya.

Terlebih saat ini berkembang berita bahwa DIY atau Kota Yogyakarta tertutup bagi wisatawan atau tamu yang mengadakan rapat di DIY. Hal tersebut ditampik oleh Deddy, dia menyebut hotel tetap buka dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

"DIY atau Kota Yogyakarta masih bisa menerima tamu-tamu yang mengadakan rapat atau kunjungan di Yogya, namun harus sesuai protokol kesehatan yang sudah ada. Saat ini dari zona merah perlu menyertakan hasil swab, hal ini diperlukan untuk saling menjaga penyebaran COVID-19," ucapnya.

Lanjutnya, DIY sendiri berada di zona kuning karena itu pihaknya telah melakukan verifikasi hotel dan restoran melalui satgas COVID-19 PHRI DIY yang bekerjasama dengan Dinas Pariwisata DIY, kota atau kabupaten serta gugus tugas. Semua itu agar tamu, wisatawan dan karyawan sama-sama merasa aman, sehat dan nyaman.

"Selain itu objek-objek wisata juga telah diverifikasi. Sehingga Yogya masih aman dan terkendali,namun peran serta masyarakat dan tamu-tamu, wisatawan sangat diperlukan dengan disiplin, jujur dalam melaksanakan protokol kesehatan," ujarnya.

(msl/ddn)

Hide Ads