Pendaki berusia 80 tahun yang sempat hilang dalam badai es di Yorkshire Dales, Inggris akhirnya ditemukan. Baginya pengalaman ini adalah bagian dari petualangan.
Harry Harvey, dilaporkan hilang pada Minggu (6/9/2020). Ia terpisah dari rekannya sesama pendaki ketika terjadi badai es di Yorkshire Dales, di bagian timur laut Inggris.
Diwartakan CNN, sejak laporan orang hilang ini diterima, berbagai pihak dikerahkan untuk mencari kakek tersebut. Mulai dari polisi, Angkatan Udara Britania Raya, hingga tim penyelamat dari gunung diturunkan melacak keberadaan kakek itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah beberapa hari dilakukan pencarian, akhirnya terdapat titik terang. Ketika akan dilakukan konferensi pers yang mengajak masyarakat turut mencarinya, seorang fotografer berhasil menemukan Harvey. Ia pun segera mengontak tim penyelamat.
Harvey kemudian dibawa menuju Penginapan Tan Hill yang terletak di taman nasional untuk bersatu kembali dengan putra dan menantunya. Terlihat kepalanya dibalut namun secara umum kondisinya baik dan tampak semangat berbicara kepada kerumunan wartawan.
Harvey menceritakan mengenai hal yang ia alami selama beberapa hari terakhir. Ia menggambarkan bahwa dirinya terjebak dalam badai es yang sangat lebat dan angin kencang.
"Pada saat saya memakai peralatan saya, hari sudah benar-benar gelap,"katanya dalam konferensi pers.
Ia kemudian segera mencari tempat yang aman untuk mendirikan tenda dan berkemah di malam hari. Selain itu, Harvey menceritakan mengenai kecelakaan yang ia alami.
"Saya turun dari jembatan dan saat itulah...saya kehilangan kacamata dan kompas,"ia bercerita.
Untungnya bingkai kacamatanya yang berwarna oranye terang membuat kacamata itu mudah ditemukan lagi. Harvey melihat pengalaman ini sebagai sebuah petualangan alih-alih mimpi buruk.
"Saya berkemah selama 3 malam di alam liar yang sangat indah di mana saya sendirian dan memiliki semua peralatan yang saya butuhkan,"katanya.
"Satu-satunya hal yang berkurang adalah nafsu makan saya yang luar biasa...dan ketika saya lapar, saya harus mencari sesuatu untuk dimakan atau saya tidak dapat melanjutkan ini,"ujarnya.
Kendati demikian, putra Harvey mengatakan bahwa ayahnya sudah pensiun dari pendakian. Ia hanya dapat memakai sepatu hiking barunya untuk menjelajahi medan yang tak terlalu berbahaya.
(pin/pin)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum