Cewek Ini Nggak Ada Takut-takutnya Sama Harimau

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Cewek Ini Nggak Ada Takut-takutnya Sama Harimau

Syanti Mustika - detikTravel
Minggu, 20 Sep 2020 07:21 WIB
penjaga satwa taman safari bogor
Foto: (Rafida Fauzia/detikcom)
Bogor -

Melihat keeper atau pawang laki-laki berinteraksi dengan harimau, mungkin sudah biasa. Namun bagaimana bila keeper harimau seorang perempuan? Sangat berani dia ya!

Penonton dibuat terkesima oleh aksi para harimau yang terlihat menggemaskan bersama keepernya. Ada keeper laki-laki dan perempuan di dalam arena memamerkan kebolehan interaksi mereka dengan harimau. Mata kami pun tertuju pada keeper perempuan yang begitu santai bermain dengan harimau yang kita kenal adalah hewan buas.

Nama perempuan itu adalah Afri. Usianya baru 20 tahun, namun nyalinya menjadi seorang keeper harimau patut kita acungi jempol. Dia telah bekerja sebagai keeper harimau di Taman Safari Bogor selama hampir 2 tahun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pertama kali berinteraksi saya deg-degan dan takut. Soalnya dari kecil kita tahu harimau adalah hewan karnivora, pemakan daging. Namun makin ke sini semakin tahu watak dan malah bisa main bareng mereka. Awalnya tentu ada rasa takut," ungkap Afri membuka cerita kepada detikcom.

penjaga satwa taman safari bogor Foto: (Rafida Fauzia/detikcom)

Untuk bisa menjadi seorang keeper, Afri dan rekan-rekannya juga melewati masa pelatihan selama 3 bulan. Mereka diajari sadar-dasar tentang satwa, karakter, cara menghadapi satwa saat mereka marah dan juga bagaimana cara melakukan pendekatan.

ADVERTISEMENT

Sebagai seorang perempuan, tentu bukanlah hal mudah untuk Afri bisa mencapai titik menjadi seorang keeper harimau. Tentangan dari keluarga pun menjadi halangannya.

"Awalnya orang tua tidak setuju. Mereka melarang dan meminta mencari pekerjaan yang lebih baik. Namun makin ke sini orang tua akhirnya memberi kepercayaan dan akhirnya mendapatkan izin untuk menjadi keeper harimau," lanjutnya.

Tentu kita penasaran, bagaimana cara keeper harimau bisa berinteraksi dengan hewan buas ini bukan? Ternyata semuanya berawal dari niat dan hati yang tenang.

"Mendekati satwa tergantung dari kita. Mereka bisa merasakan hati kita lho. Jika hati kita tidak enak dan mendekat ke mereka, mereka akan langsung marah. Namun jika hati kita dalam keadaan tenang, mereka pun juga tenang menerima kita," lanjutnya.

penjaga satwa taman safari bogor Foto: (Rafida Fauzia/detikcom)

Walau sudah hampir dua tahun bersama harimau, bukan berarti Afri tidak punya ketakutan berinteraksi dengan hewan buas ini. "Ada rasa takut sewaktu-waktu dia (harimau) dalam kondisi bad mood, takut diserang. Apalagi saat show, dimana kita fokus ke satwa dan juga fokus kepada penonton. nah saat itu was-was sedikit," jelasnya.

"Kalau perkara pernah digigit, tentu pernah. Kan mereka saat bermain dengan sesamanya saling gigit dan cakar kan, nah mereka juga melakukan hal itu ke kita. Kalau ke kita tentu kita terluka ya kena gigitan dan cakar mereka. Tapi bukan gigitan atau cakar yang menyerang atau menerkam," tambah Afri.

Afri pun menceritakan bahwa menjadi seorang keeper harimau menjadi kebanggaan tersendiri bagi dirinya. Karena jarang perempuan menjadi keeper hewan buas.

"Saya merasa sombong juga bisa bersama dan bermain dengan hewan buas. Karena kalau cewek mah jarang kan yang jadi keeper hewan bus, kalau laki-laki mah sudah biasa," ucapnya sembari tertawa.

Afri pun menceritakan kesehariannya. Ternyata menjadi keeper tidak hanya sebatas menemani satwa untuk pertunjukan saja.

" Jam kerja kita mulai pukul 8 pagi hingga 5 sore. Nah biasanya pukul 08.00-09.00 WIB kita di kandang tuh. Selanjutnya kita melakukan training untuk pertunjukan. Dan sorenya kita memberi mereka makan. Kita juga mandiin mereka, memberi susu, kasih mainan supaya mereka tetap aktif bergerak,"

"Mereka makin daging sapi, ayam dan kuda. Kalau untuk harimau besar makannya 6-7 kg sekali makan, sedangkan harimau kecil 3-4 Kg saja. Mereka rata-rata suka daging ayam. Kita di sini memiliki 11 ekor harimau dan 1 singa," tutur Afri.

Cerita tentang suka duka, Afri pun membagikan pengalaman pertamanya saat berinteraksi dengan harimau. "Pertama kali sampai di sini, kita bawa mereka jalan-jalan. Dan saat pertama kali masuk panggung langsung digigit gitu, dan mental langsung down gitu. Jadi mikir gitu kan, mau lanjut atau berhenti saja di sini? Kalau berhenti ya sampai di sini saja, tapi mereka masih menarik untuk dikenali dan dipelajari. Ya, sampai sekarang masih lanjut, tak terasa hampir 2 tahun," ujarnya.

"Bicara tentang suka, ya suka bisa dekat dengan harimau-harimau ini. Dukanya paling ya siap untuk dicakar, digigit, lecet-lecet, diterkam dari belakang saat di arena. Kadang kesal juga sih, kenapa mereka seperti itu? Padahal udah kita sayang-sayang, kita rawat, tapi ya begitu," tutupnya.




(sym/ddn)

Hide Ads