Mencairnya lapisan es atau gletser di Greenland semakin mengkhawatirkan. Saat ini terjadi yang paling cepat dalam 12.000 tahun terakhir.
Dalam pemberitaan CNN, dalam sebuah studi, dicatat bahwa pencairan gletser pada tahun lalu adalah yang paling signifikan. Pencairan es telah meningkat sejak tahun 1990.
Tapi dalam konteks sejarah bumi yang sudah lebih dari 4,5 miliar tahun, pencairan dalam satu tahun atau bahkan beberapa dekade sama saja dengan sekejap mata.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebuah studi terbaru yang diterbitkan dalam jurnal Nature memberikan beberapa jawaban, dan ini bukanlah kabar baik. Tingkat pencairan yang kita lihat saat ini sudah mengancam melebihi apa pun yang dialami Greenland dalam 12.000 tahun terakhir.
Selama dua dekade terakhir, lapisan es Greenland telah mencair dengan kecepatan kira-kira 6.100 miliar ton per abad. Tingkat pencairan yang mendekati hanya selama periode hangat yang terjadi antara 7.000 dan 10.000 tahun yang lalu.
Bagan yang dibuat oleh penulis studi menunjukkan adanya percepatan pencairan es di Greenland. Pencairan es ini belum pernah terjadi sebelumnya dibanding dengan laju pencairan yang terjadi selama 12.000 tahun terakhir.
Aktivitas manusia jadi perbedaan besar antara pencairan es sekarang dan nanti. Karena pencairan saat ini didorong oleh emisi gas rumah kaca, sedangkan pemanasan yang terjadi ribuan tahun lalu adalah akibat dari variabilitas iklim alami.
![]() |
Dari skenario di mana manusia terus meningkatkan konsentrasi gas rumah kaca yang memerangkap panas di atmosfer, hilangnya gletser di Greenland bisa mencapai tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya, dengan lebih dari 35.900 miliar ton es berpotensi hilang pada akhir abad ini.
Jika dunia memutuskan untuk mengurangi emisi dengan cukup baik hingga pemanasan global mencapai puncaknya sekitar tahun 2050, hilangnya es pada abad ini dapat mencapai 8.800 miliar ton. Jumlah itu masih dalam jumlah yang sangat besar, air permukaan laut akan naik sekitar satu inci, dibandingkan kenaikan 4 inci jika skenario emisi yang dikeluarkan tetap sangat tinggi.
Apa yang terjadi pada lapisan es Greenland dan lainnya di seluruh dunia akan menentukan bagaimana masa depan jutaan orang yang tinggal di sepanjang pantai di berbagai belahan dunia. Greenland memiliki lapisan es terpenting kedua di dunia, setelah Antartika.
Lapisan es Greenland mengandung cukup air untuk menaikkan permukaan laut global hingga 24 kaki. Selama 26 tahun terakhir, mencairnya air dari Greenland telah menaikkan permukaan laut sebesar 0,4 inci, dan saat ini menjadi penyumbang kenaikan permukaan laut terbesar di dunia.
Antartika, di sisi lain, saat ini bertanggung jawab atas 20-25% kenaikan permukaan laut global. Tapi kemungkinan akan melampaui Greenland.
Antartika menampung air yang cukup untuk menaikkan permukaan laut sekitar 200 kaki. Para ilmuwan baru-baru ini menemukan kerentanan yang mengkhawatirkan di beberapa gletser terpentingnya.
(msl/ddn)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!