Selain melakoni tugas sebagai tentara di Royal Australian Navy, Kapten Hay juga suka menyelam atau diving. Ia beberapa kali diving di Indonesia dan jatuh cinta pada perairan Manado.
Kapten Philipa Hay menyampaikan bahwa ia cukup sering berkunjung menikmati keindahan alam Indonesia. Ia sempat menyinggung mengenai Lombok yang memiliki karang-karang indah. Selain itu ia juga menyampaikan bahwa Indonesia begitu beragam, mirip dengan kondisi Australia yang setiap negara bagiannya punya keistimewaan tersendiri.
"Kota Jakarta dengan hiruk pikuk yang ramai, ke Surabaya juga berbeda, Bali sangat padat turisnya, lanjut lagi ke Sulawesi dan Manado saya pernah melewati itu semua,"katanya kepada detikcom.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tapi yang sangat berkesan itu pada tahun 1997 di mana ada acara International Year of The Ocean, saya berkunjung ke Manado, dan saya sangat menikmati sekali saat itu dan sangat berkesan untuk saya,"ia melanjutkan.
Pada tahun 1997 itu, Kapten Hay sempat berkunjung ke pulau-pulau di utara Sulawesi. Ia juga menengok langsung kondisi perairan Manado yang bersih.
"Saya sempat menikmati perairan yang sangat jernih, karang-karang yang tidak tersentuh, dan juga bercengkrama dengan masyarakat lokal di mana mereka sangat baik sekali dan sangat berkesan untuk saya di mana saya juga masih menyimpan foto-foto kenangan dari tahun 1997 itu,"Kapten Hay bercerita.
Pada tahun ini, Kapten Hay bertugas memimpin latihan militer Australia dengan Indonesia dan negara-negara lainnya dalam Rim of Pasific (RIMPAC). Ia merupakan tentara wanita Australia pertama yang memimpin kegiatan tersebut.
Untuk latihan bersama Indonesia, Australia mengerahkan kapal HMAS Stuart (III) sementara Indonesia menerjunkan KRI RE Martadinata. Latihan digelar di Selat Lombok pada 7 Juli 2020.
Tujuan dilakukannya latihan ini adalah untuk menjaga hubungan kawasan dan regional. Selain itu juga mengatasi tantangan yang dialami kedua negara.
"Kita juga menyadari tantangan-tantangan terhadap lintas batas yang ramai itu, di mana banyak penangkapan ikan yang ilegal dan juga tantangan laut seperti kejahatan-kejahatan dan pembajakan laut, dan saya sangat menghargai sekali di mana Indonesia sangat profesional dalam menghadapi tantangan-tantangan itu sebagai tetangga juga dan saya yakin keprofesionalan itu akan terus berlanjut,"pungkasnya.
(pin/pin)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!