Tenaga Pendamping Profesional (TPP) Desa seluruh Kabupaten Kudus, Jawa Tengah menggelar festival menerbangkan layang-layang. Uniknya layang-layang yang diterbangkan bermotif batik.
Festival tersebut digelar di lapangan Desa Loram Kulon, Kecamatan, Jati, Selasa (6/10/2020). Ada puluhan peserta pada acara tersebut. Layangan ada yang bermotif batik namun juga ada yang tidak.
Salah satu peserta Fatkul Huda (29) warga Loram Kulon mengatakan, dia membuat dua layang-layang yang bermotif. Saat pembuatannya pun dia mengaku sulit. Karena layang-layang yang dibuat dengan motif tersendiri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Layangan batman sama burung. Motif batik, cuman ini jenis motif apa saya kurang tahu. Saat pembuatan sekitar 1-2 minggu. Kerumitannya goci layangan itu rumit butuh beberapa kali untuk keseimbangan. Kalau untuk bahan saya gunakan kertas sama kain yang bermotif batik," kata Huda saat ditemui di lokasi, Selasa (6/10) sore ini.
![]() |
Huda mengatakan saat membuat layangan tersebut membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Untuk ukuran diameter dua meter menghabiskan uang Rp 150 ribu. Meskipun demikian dia mengaku senang, karena bisa ikut berpartisipasi melestarikan batik melalui kegiatan layang-layang.
"Sedangkan untuk ukuran diameter 1 meter membutuhkan biaya Rp 100 ribu," ujar dia.
Koordinator Panitia Festival Layang-layang, Putu Agus mengatakan kegiatan ini dalam rangka hari batik nasional. Tema yang diambil kegiatan menerbangkan layang-layang motif batik adalah dari pendamping desa untuk batik Indonesia.
![]() |
"Dalam rangka hari batik kita menggelar acara menerbangkan layang-layang motif batik. Pesertanya seluruh Kabupaten Kudus. Ada 48 peserta. Harus batik semua, layangannya harus batik," kata Agus saat ditemui di lokasi sore ini.
Agus mengatakan tidak mematok motif batik tertentu. Karena terpenting adalah melestarikan batik.
"Batiknya bebas, terpenting batik. Cuman jelasnya motif apa, saya tidak tahu," tandas Agus.
(bnl/bnl)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol