Panama mengumumkan akan membuka gerbang wisata internasionalnya di bulan Oktober ini. Sejumlah protokol kesehatan harus dipatuhi wisatawan.
Dirangkum detikcom, Senin (5/10/2020) pejabat di Panama mengumumkan bahwa negara Amerika Tengah akan membuka kembali perbatasannya untuk pengunjung internasional dari semua negara pada 12 Oktober. Otoritas Pariwisata Panama bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan dan otoritas pemerintah lainnya untuk merancang dan menerapkan protokol kesehatan untuk menjaga keamanan pengunjung dan warga lokal selama proses pembukaan kembali.
Adapun bagian dari rencana pembukaan ini, semua pelancong yang masuk harus menunjukkan hasil negatif dari PCR atau tes antigen COVID-19. Tes ini harus dilakukan tidak lebih dari 48 jam sebelum kedatangan. Jika tes diambil lebih dari 48 jam sebelum perjalanan, penumpang akan diminta untuk mengambil tes cepat di bandara dan bertanggung jawab atas biayanya (sekitar USD 30).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Daftar Negara yang 'Lockdown' Indonesia |
Pelancong juga harus melengkapi pernyataan tertulis elektronik sebelum check-in penerbangan. Mereka diharuskan untuk mematuhi semua langkah pengendalian sanitasi yang digariskan oleh Kementerian Kesehatan.
"Setelah menutup perbatasan kami untuk para pelancong sejak akhir Maret, kami sangat senang menyambut pengunjung yang kembali ke Panama dengan selamat. Protokol kesehatan dan keselamatan yang baru mencerminkan kerja keras dan dedikasi kami yang berkelanjutan dalam melindungi warga Panama dan pengunjung kami. Dan melalui upaya yang keras, kami telah mendapatkan cap persetujuan WTTC Safe Travels," kata Menteri Pariwisata Panama Ivan Eskildsen.
Adapun sejumlah protokol kesehatan yang wajib dipatuhi wisatawan yaitu, wajib mengenakan masker saat di tempat publik, mulai dari tiba dan berjalan melalui Bandara Internasional Tocumen dan hanya boleh dilepas untuk tujuan identifikasi. Langkah-langkah keamanan lain termasuk pemeriksaan suhu, protokol jarak sosial, stasiun pembersih tangan, dan opsi pembayaran tanpa sentuh.
Wisatawan yang ingin merasakan kuliner Panama mungkin perlu membuat reservasi, karena restoran membatasi jumlah pengunjung untuk menghindari keramaian. Selain itu, operator tur dan atraksi diharuskan mengurangi kapasitas 50 persen pada kendaraan dan ruang acara dibatasi hingga kapasitas 30 persen dan empat orang per meja.
(sym/ddn)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!