Lembaga Konservasi Ini Jadi Rujukan Protokol Kesehatan di Tempat Wisata Bali

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Lembaga Konservasi Ini Jadi Rujukan Protokol Kesehatan di Tempat Wisata Bali

Johanes Randy Prakoso - detikTravel
Kamis, 15 Okt 2020 07:43 WIB
Sejumlah tempat wisata di Bali kembali dibuka untuk umum di masa new normal. Tempat wisata itu kembali dibuka dengan terapkan sejumlah protokol kesehatan.
Bali safari menjadi percontohan program wisata (ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo)
Gianyar -

Di tengah pandemi, sejumlah destinasi wisata di Bali tengah disiapkan dengan protokol kesehatan. Lembaga konservasi ini pun jadi rujukan.

Tepat hari Rabu kemarin (14/10/2020), Menparekraf Wishnutama Kusubandio meluncurkan program We Love Bali di Bali Safari and Marine Park, Kabupaten Giayar, Bali, seperti tertuang dalam press release yang diterima detikTravel.

Ada alasan kenapa Bali Safari terpilih sebagai tempat peluncuran program tersebut. Salah satunya adalah karena reputasinya menjaga protokol kesehatan yang ketat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sejauh yang saya perhatikan dalam kunjungan ini, mulai dari loket sampai ke seluruh fasilitasnya, Bali Safari telah menerapkan protokol kesehatan dengan baik. Ini penting untuk meyakinkan pengunjung bahwa destinasi ini aman COVID-19," ujar Wishnutama dalam kunjungannya.

Peluncuran program We Love Bali, Rabu (14/10/2020).Peluncuran program We Love Bali, Rabu (14/10) di Bali Safari Gianyar (dok Kemenparekraf)

General Manager Bali Safari, Thomas Colbert, mengungkapkan keseriusan Bali Safari mewujudkan tempat rekreasi yang aman dan nyaman di tengah pandemi ini.

ADVERTISEMENT

"Peluncuran program We Love Bali dilakukan di Bali Safari sangatlah penting karena ini menunjukkan Bali itu tempat yang aman dan nyaman," kata Cobert.

"Terutama, Bali Safari tempat yang sangat mementingkan protokol kesehatan, dan terpilih sebagai tempat rekreasi pertama yang buka saat lockdown dulu. Kami tutup 27 Maret sampai 9 Juli 2020 yang lalu, setelah itu boleh buka karena protokol kesehatan yang bagus. Kami menjadi contoh yang baik bagi usaha rekreasi yang lain," dia menambahkan.

Selain Menparekraf, peluncuran program itu juga diramaikan oleh sejumlah selebriti dan seniman seperti Happy Salma hingga Ayu Laksmi.

"Meminjam ujaran yang mengatakan, 'Cintailah Ibu Pertiwi sebagaimana engkau mencintai ibumu sendiri', Bali Safari adalah sebuah contoh keadaan yang sangat menginspirasi, kalau di Bali kita seperti diajari sejak kecil harus menghormati sesama manusia, alam semesta, dan Tuhan. Setiap sudut dan ruang di alam semesta ada Sang Pencipta dan harus merawat dengan baik," ujarnya.

Peluncuran program We Love Bali, Rabu (14/10/2020).Happy Salma dan Ayu Laksmi dalam peluncuran program We Love Bali, Rabu (14/10/2020) (dok Kemenparekraf)

Dari pihak asing, program tersebut juga didukung oleh Alistair Speirs yang sudah tahunan tinggal di Indonesia dan aktif bekerja di bidang publishing marketing PR serta sempat menjadi bagian dari Bali Bombing Recovery program, Chairman PATA Indonesia, dan peraih penghargaan Order of the British Empire oleh Ratu Inggris untuk bidang sosial dan komuniti.

"Bali sangat tergantung dengan pariwisata. Untuk sukses di bisnis kelas dunia yang kompetitif, dibutuhkan tempat wisata yang memenuhi standar dunia dengan keindahan alam," ujarnya.




(rdy/fem)

Hide Ads