Apakah traveler merasa dekat dengan Kota Mekah di Arab Saudi? Lalu, apakah kedekatan itu membuat traveler tahu semua hal tentang kota itu?
Inilah kisah tentang Mekah yang belum pernah diceritakan sebelumnya. Bila traveler ingin tahu maka harus datang ke pamerannya di London.
Diketahui bahwa ribuan orang mulai bepergian ke Mekah menggunakan unta pada abad ketujuh. Kini, tiga juta jemaah datang ke Mekah untuk pergi haji.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kisah perjalanan itu dirayakan dalam sebuah pameran besar pertama yang didedikasikan untuk momen haji. Pameran ini dibuka di British Museum London pada 26 Januari.
Apa yang akan dipamerkan? Perwakilan museum telah mendapatkan pinjaman benda-benda sakral, gambar, dan cerita manusia dari jemaah di zaman dulu hingga sekarang.
"Kami berharap bisa melewati kesulitan perjalanan di masa lalu ketika harus menempuh perjalanan jauh dengan unta atau kapal laut dan bisa memakan waktu dua tahun untuk pulang pergi," kata Venetia Porter, kurator pameran.
"Sekarang tentu saja kamu bisa naik pesawat," dia menambahkan.
"Pengalaman haji itu sendiri sepertinya tidak berubah. Jika Anda membaca catatan sejarah para peziarah di abad pertengahan, ritual mereka, bagaimana perasaan mereka, dan makna spiritual yang dalam sama seperti sekarang," dia menjelaskan.
Sejak pertama dilakukan dan kemudian muncul perubahan selama bertahun-tahun dalam pelaksanaan haji, rupanya ada hal yang tidak berubah. Nah, hal yang tidak berubah itulah yang paling mengejutkan Venetia.
Pameran itu terbagi dalam tiga bagian, yang pertama berfokus pada perjalanan ke Mekah. Ada gambaran khusus di sepanjang rute utama yang digunakan oleh jemaah Afrika, Asia, Eropa, dan Timur Tengah.
Bagian kedua, berfokus pada haji di masa kini, ritualnya, dan apa arti pengalaman itu bagi para jemaah. Di ujung pameran, ada pembahasan tentang Kota Mekah itu sendiri, asal-usul dan betapa penting kota itu.
Butuh waktu lebih dari dua tahun bagi British Museum untuk mengumpulkan semua benda, termasuk kiswah yang menutupi pintu Kakbah, bahan arkeologi, manuskrip, tekstil, foto bersejarah, dan seni kontemporer.
Pameran ini diselenggarakan dengan bantuan Perpustakaan Umum King Abdulaziz di Riyadh. Mereka yang meminjami beberapa benda yang belum pernah dibawa ke luar Arab Saudi.
Untuk melengkapi pamerannya, British Museum mengundang umat muslim untuk menceritakan soal haji, Mekah dan lainnya di situs webnya. Ada ratusan kiriman.
(msl/fem)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!