Boeing 737 Max Dinilai Aman Terbang oleh Regulator Penerbangan Eropa

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Boeing 737 Max Dinilai Aman Terbang oleh Regulator Penerbangan Eropa

Ahmad Masaul Khoiri - detikTravel
Minggu, 18 Okt 2020 18:55 WIB
A Boeing 737 MAX jet heads to a landing and past grounded 737 MAX jets behind at Boeing Field following a test flight Monday, June 29, 2020, in Seattle. The jet took off from Boeing Field earlier in the day, the start of three days of re-certification test flights that mark a step toward returning the aircraft to passenger service. The Federal Aviation Administration test flights over the next three days will evaluate Boeings proposed changes to the automated flight control system on the MAX, a system that activated erroneously on two flights that crashed, killing 346 people. (AP Photo/Elaine Thompson)
Boeing 737 Max (Foto: AP/Elaine Thompson)
Jakarta -

Regulator penerbangan Eropa (EASA) telah meloloskan verifikasi ulang pesawat Boeing 737 Max. Pesawat ini dinyatakan aman untuk terbang kembali.

Seperti diberitakan Bloomberg, badan keselamatan ini menyatakan kepuasannya terkait perubahan Boeing 737 Max. Bahkan, pesawat itu dinyatakan cukup aman untuk kembali mengangkasa di kawasan itu sebelum 2020 berakhir.

Penerbangan uji coba sudah dilakukan pada bulan September. EASA sedang melakukan tinjauan dokumen akhir terkait draft kelaikan udara yang kemungkinan terbit pada bulan depan, menurut kata Patrick Ky, Direktur Eksekutif Badan Keselamatan Penerbangan Eropa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keputusan itu akan diikuti jajak pendapat dengan masyarakat umum selama empat minggu. Sementara itu, pengembangan yang disebut sensor sintetis akan memakan waktu 20 hingga 24 bulan, katanya.

Solusi berbasis perangkat lunak akan dibutuhkan pada pesawat varian 737 Max 10 yang lebih besar sebelum debutnya ditargetkan untuk tahun 2022, dan dipasang ke versi lain.

ADVERTISEMENT

"Analisis kami menunjukkan bahwa ini aman, dan tingkat keamanan yang dicapai cukup tinggi bagi kami," kata Ky dalam sebuah wawancara.

"Apa yang kami diskusikan dengan Boeing adalah fakta bahwa dengan sensor ketiga, kami dapat mencapai tingkat keamanan yang lebih tinggi," imbuh dia.

Komentar tersebut menandai dukungan terkuat bagi Boeing untuk mengembalikan pesawatnya yang telah lama di-grounded kembali ke layanan pada akhir tahun, menyusul banyak penundaan dan kemunduran.

Boeing 737 Max, dilarang terbang pada Maret 2019 imbas dua kecelakaan yang merenggut 346 nyawa. Kejadian ini memicu krisis bagi Beoing hingga mengeluarkan miliaran dolar.

Di sisi yang lain, badan sertifikasi utama Boeing (FAA), sedang dalam peninjauan. Mereka masih menahan diri untuk membuat prediksi tentang waktu terbang kembali bagi 737 Max.

Kepala FAA, Steve Dickson, telah menerbangkan Boeing 737 Max akhir bulan lalu. Ia mengatakan bahwa pesawatnya sudah terasa sangat nyaman, tetapi prosesnya belum selesai.




(msl/ddn)

Hide Ads