Syaikh as-Sayyid Zain Aal Sumaith dalam karyanya Masail Katsuro Haulaha an-Niqosy wa al-Jidal mendefiniskan Maulid Nabi sebagaimana berikut:
"Memperingati hari kelahiran Rasulullah Saw dengan menyebut-nyebut kisah hidupnya dan setiap tanda-tanda kemuliaan dan mu'jizat sang Nabi dalam rangka mengagungkan kedudukannya dan menampakkan kegembiaraan atas kelahirannya."
Tentang sejarah tradisi maulid Nabi di Indonesia berkembang di tangan Wali Songo atau sekitar tahun 1404 masehi. Perayaan tersebut dilakukan demi menarik perhatian masyarakat yang memeluk agama Islam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut ini beberapa tradisi Maulid Nabi di Indonesia yang unik:
1. Tradisi Maulid Nabi di Banda Aceh
Tradisi Maulid Nabi Muhammad Saw di Aceh biasanya dilakukan dengan memasak bersama.
Menu yang dimasak adalah kuah kari yang dipadu dengan daging sapi. Sebelum adanya pandemi COVID-19, masyarakat Aceh merayakan Maulid Nabi dengan memasak bersama.
Semua dilakukan secara bergotong royong. Bahkan pembelian sapi dan keperluan lainnya dibeli bersama-sama sehingga dalam bahasa Aceh disebut dengan tradisi Mauripee.
2. Tradisi Maulid Nabi di Yogyakarta
Di Yogyakarta tradisi Maulid Nabi diadakan setiap tahun. Tradisi ini dinamakan dengan Grebek
Maulid. Biasanya perayaan Maulid Nabi dirayakan di Keraton Yogyakarta. Dalam acara ini biasanya masyarakat berdesakan untuk mengambil gunungan yang dikeluarkan Keraton di halaman Masjid Besar Kauman, Yogyakarta.
3. Tradisi Maulid Nabi di Madiun
Tradisi Maulid Nabi di Madiun berasal dari warga Dusun Sukarejo, Desa Kedondong, Kecamatan Kebonsari, Madiun. Perayaan Maulid Nabi ini dilakukan dengan cara menyebar uang koin yang diwariskan oleh nenek moyang.
Tradisi tersebut dinamakan dengan Sebar Udikan yang dapat diikuti oleh anak-anak hingga orang dewasa.
4. Tradisi Maulid Nabi di Banyuwangi
Tradisi Maulid Nabi yang biasanya dilaksanakan di Banyuwangi bernama Festival Endhog-endhogan. Tradisi ini memiliki filosofi mengenai kepedulian sesama manusia untuk berbagi.
Ratusan telur yang ditancapkan pada jodang pohon pisang dan ancak (wadah berisi nasi dan lauk pauk). Tradisi seperti ini hampir dilakukan setiap kampung dan desa di seluruh Banyuwangi untuk memperingati hari Maulid Nabi Muhammad Saw.
Setelah diarak, jodang dan ancak langsung dibawa ke masjid serta dilaksanakan pembacaan doa dan sholawat. Acara Maulid Nabi diakhiri dengan pembagian telur dan makan bersama.
5. Tradisi Maulid Nabi di Madura
Tradisi Maulid Nabi di Indonesia berbeda-beda di setiap negara. Di Madura Jawa Timur, tradisi Maulid Nabi Muhammad Saw digelar di kediaman masing-masing warga.
Jadi selain dilaksanakan di masjid, Maulid Nabi di Madura juga melakukan kunjungan silaturahim ke rumah untuk berdoa dan bersolawat. Tidak diharuskan menyiapkan makanan, penyajian makanan untuk Maulid Nabi pun seadanya saja.
Adapun tradisi merayakan Maulid Nabi adalah dengan memanjatkan doa dan membacakan sholawat Nabi.
(lus/erd)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!