Pulau Dewata dikenal memiliki banyak budaya, seperti upacara dan adat istiadat Bali yang tidak dapat ditemukan di tempat lain. Keunikan ini menjadi daya tarik para wisatawan selain pesona alam Bali yang juga memesona.
Adat istiadat di Bali telah diwariskan dan dilestarikan dari generasi ke generasi. Tradisi unik ini kemudian disuguhkan menjadi sebuah atraksi bagi wisatawan yang datang berkunjung.
Bali memang merupakan destinasi wisata utama di Indonesia. Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Bali sepanjang tahun 2018 jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Bali hampir mencapai 6,1 juta orang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setahun kemudian jumlahnya meningkat jadi hampir 6,3 juta orang. Sayangnya pandemi COVID-19 membuat sektor yang paling diandalkan di Bali ini menjadi suram. Data Januari-Agustus 2020 menunjukkan kunjungan wisman tercatat hanya 1,050 juta.
Berikut upacara dan adat istiadat suku Bali:
1. Ngaben
Ngaben merupakan adat istiadat Bali yang biasa dilakukan ketika salah satu anggota keluarganya meninggal dunia. Upacara ini dilakukan dengan membakar mayat atau kremasi jenazah.
Makna dari ngaben adalah mengembalikkan roh yang telah meninggal dunia ke tempat asalnya, sebagai tanda keikhlasan dari keluarga yang ditinggalkan.
2. Omed-omedan
Adat istiadat suku Bali yang lain adalah Omed-omedan. Tradisi ini hanya boleh dilakukan wanita dan pria yang masih single atau tidak memiliki pasangan.
Pasalnya, antara pasangan muda-mudi akan saling tarik menarik dan berciuman. Tradisi ini dilakukan setelah hari raya Nyepi sebagai bentuk suka cita di Banjar Kaja, Desa Sesetan, Denpasar.
3. Melasti
Sebelum pelaksanaan hari raya Nyepi, umat Hindu di Bali biasa melaksanakan upacara Melasti. Upacara ini dilakukan dengan mendatangi beberapa sumber mata air, seperti pantai dan bermakna untuk menyucikan diri.
4. Mepandes
Upacara adat ini juga dikenal dengan nama Potong Gigi. Biasanya, yang melaksanakan upacara ini adalah anak-anak yang dianggap telah beranjak dewasa.
Adapun, gigi taring bagian atas sang anak akan dikikis. Hal itu dilakukan untuk menghilangkan sifat buruk yang ada di dalam diri manusia.
5. Ngerupuk
Selain Melasti, Ngerupuk juga merupakan rangkaian dari upacara Nyepi. Upacara ini dilakukan untuk mengusir Bhuta Kala kejahatan dari kehidupan manusia dan mengganggu Nyepi.
Upacara ini juga biasa dilakukan bersamaan dengan pawai ogoh-ogoh.
6. Galungan & Kuningan
Galungan adalah upacara dan adat istiadat Bali yang dilakukan guna memperingati terciptanya alam semesta. Upacara ini dilakukan dengan melakukan persembahyangan di rumah masing-masing hingga ke Pura sekitar.
Sedangkan, Kuningan biasanya berdekatan dengan hari raya Galungan. Hari raya ini dilakukan dengan menyiapkan persembahan berwarna kuning.
7. Otonan
Otonan juga dianggap sebagai upacara ulang tahun di Bali. Upacara ini dilakukan setiap enam bulan sekali sebagai bentuk syukur kepada sang Pencipta.
8. Piodalan
Upacara ini dilakukan sebagai bentuk kewajiban membayar hutang kepada sang Pencipta. Sebab, piodalan diartikan sebagai perayaan hari jadi tempat suci.
9. Saraswati
Setiap enam bulan sekali, umat Hindu di Bali selalu melaksanakan hari raya Saraswati. Perayaan ini diartikan sebagai hari turunnya atau terciptanya ilmu pengetahuan.
10. Tumpek Landep
Tumpek Landep dilaksanakan setiap 210 hari sekali. Orang Hindu Bali percaya bahwa hari tersebut merupakan pertemuan weweran Panca Wara dan Sapta Wara.
Upacara ini dilakukan dengan mengupacarai benda-benda yang membantu aktivitas hidup manusia saat ini, seperti motor, mobil, mesin, hingga komputer.
11. Nyepi
Upacara dan adat istiadat Bali yang terakhir adalah Nyepi. Perayaan ini dilakukan selama satu hari lamanya dengan menahan hawa nafsu dan berdiam diri di rumah.
(pay/pal)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!