Saat libur panjang seperti cuti bersama ini, jalan menuju ke kawasan Puncak Bogor adalah jalur neraka karena pasti sangat padat. Nah, keberadaan joki penunjuk jalur alternatif sangat dibutuhkan di sini.
Tahukah traveler soal joki jalur alternatif di Puncak, Bogor? Siapa mereka? Keberadaan joki penunjuk jalan di jalur alternatif ini tak bisa ditemui setiap saat. Mereka akan berdatangan dan terlihat di saat libur panjang.
Di mana bisa menemui joki penunjuk jalan di jalur alternatif Puncak ini? Mereka akan bermunculan di pintu Tol Ciawi hingga Simpang Gadog Bogor.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tentu, mereka adalah warga lokal yang mencari penghasilan tambahan dengan memanfaatkan situasi. Sekali jalan, mereka akan dibayar sebanyak Rp 20.000-50.000, tak terlalu banyak memang.
Joki penunjuk jalan di jalur alternatif lahir ketika sistem satu arah diberlakukan di Jalan Raya Ciawi-Cianjur, jalan utama ke Puncak. Mereka akan mengantar wisatawan, entah pengguna mobil atau motor melalui jalur belakang agar tak terkena sistem satu jalur.
![]() |
Baca juga: Suasana Puncak Bogor Jelang Libur Panjang |
"Biasanya mereka minta diantar ke Taman Safari, Taman Matahari atau langsung ke vila tempat mereka menginap," kata salah satu joki yang juga tukang ojek pengkolan di Simpang Gadog, Ghofar (43).
"Ada yang ngikut mobil dan ada yang pakai motor lalu si punya mobil ngikutin dari belakang. Nantinya yang nggak bawa motor ya naik angkot buat turun ke sini," imbuh dia.
Lebih lanjut, kata Ghofar, ada tiga jalan yang biasa dilewati para joki jalur alternatif Puncak ini. Semua jalur ini akan bertemu di kawasan Cisarua.
"Ada yang lewat Tapos, lalu lewat bendungan di Jalan pertanian, lalu jalur Pasir Muncang. Nanti tembusannya di Cisarua semua," jelas dia.
Para joki penunjuk jalan di jalur alternatif ini hanya bisa melakukan pendampingan sebanyak dua kali saja. Karena, sistem buka tutup di Puncak akan berefek pada lama perjalanan mereka.
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan