Italia mengalami pelonjakan kasus virus Corona akhir-akhir ini. Pemerintah pun memutuskan untuk memperketat perbatasan.
Dikutip dari CNA oleh detikcom, Perdana Menteri Italia, Giuseppe Conte mengatakan pada Senin (2/11/2020) akan berusaha menanggapi lonjakan kasus, penerimaan rumah sakit dan kematian di Italia. Perbatasan akan diperketat namun negara ini menahan dari dari penerapan lockdown.
Langkah-langkah tersebut berupa pembatasan antara wilayah yang terkena dampak Corona dan juga pemberlakuan jam malam. Pembatasan nasional yang ketat akan menutup pusat perbelanjaan pada akhir pekan. Angkutan umum akan dibatasi dari 80 persen menjadi 50 persen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gym, bioskop dan teater sudah ditutup di seluruh Italia. Sedangkan bar dan restoran haris sudah ditutup pada jam 6 sore. Warga tak diizinkan menerima tamu melebihi enam orang. Selain itu penggunaan masker wajib dilakukan di luar ruangan dan di dalam gedung.
Perhitungan harian kasus virus Corona Italia melonjak 10 kali lipat selama sebulan terakhir, bahkan sempat mencapai rekor pada hari Sabtu yaitu hampir 32.000 kasus. Tingkat hunian perawatan intensif pun meningkat tajam.
"Terlepas dari upaya kami... evolusi epidemi dalam beberapa hari terakhir sangat mengkhawatirkan," kata Conte.
Jika tindakan keras tidak diambil, Conte memperingatkan bahwa unit perawatan intensif di 15 dari 20 wilayah Italia akan kewalahan. Nantinya Italia akan dibagi menjadi tiga wilayah sesuai dengan tingkat risiko, tempat-tempat tertentu akan diberikan perbatasan yang lebih ketat dibandingkan daerah yang lain.
"Kita harus campur tangan dengan tindakan yang lebih ketat," kata Conte kepada anggota parlemen.
Tingkat risiko tersebut akan ditetapkan menurut jumlah orang dengan gejala, tingkat infeksi ketersediaan tempat tidur rumah sakit di Italia dan lainnya.
Selanjutnya: Jumlah Pasien Melonjak
Jumlah Pasien Melonjak
Jumlah pasien perawatan intensif melonjak hingga 2.000 pada hari Senin. Jumlah yang lebih banyak dibandingkan ketika Italia memberlakukan lockdown selama gelombang pertama.
Kini, sebanyak 22.253 kasus Corona terdaftar selama 24 jam terakhir. Turun hampir 30.000 dibandingkan hari sebelumnya. Negara Eropa pertama yang pertama kali terkena virus Corona itu telah mencatat sebanyak 38.000 kematian sejak wabah pertama kali muncul pada akhir Februari.
"Semakin efektif kita mengurangi penularan, semakin cepat kita dapat meredakan pembatasan dan menghindari kemerosotan tatanan ekonomi dan sosial yang tak berkelanjutan," kata Conte.
Simak Video "Video: Marquez Menang di Mugello, Bagnaia Gigit Jari"
[Gambas:Video 20detik]
(elk/ddn)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum