Pilpres AS 2020 dan Pengaruhnya Untuk Pariwisata Dunia

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Pilpres AS 2020 dan Pengaruhnya Untuk Pariwisata Dunia

Ahmad Masaul Khoiri - detikTravel
Rabu, 04 Nov 2020 13:09 WIB
Hiruk-pikuk traveler hilang selama masa lockdown melawan virus Corona. Yuk bernostalgia lagi saat Patung Liberty penuh sesak traveler.
ilustrasi Pilpres AS 2020 (Foto: Foto: Ari Saputra/detikcom)
Washington -

Negeri Paman Sam, Amerika Serikat sedang melaksanakan hajatan besar, pemilihan presiden atau Pilpres AS 2020. Siapapun yang terpilih nanti bakal mempengaruhi pariwisata dunia.

Nantinya bakal ada perbaikan bandara, akses yang lebih mudah ke tujuan tertentu, membuat penerbangan tidak terlalu merusak secara ekologis dan revolusi kereta api. Begitulah rangkuman inti terkait pariwisata dilansir dari CNN.

Periode kedua kepresidenan Donald Trump atau periode pertama pemerintahan Joe Biden bakal memiliki perbedaan signifikan dalam perkembangan industri pariwisata. Tidak hanya dalam Amerika Serikat, tetapi juga secara global.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Trump adalah satu-satunya presiden yang memiliki maskapai penerbangan, Trump Shuttle. Perusahaan ini menghubungkan Bandara Logan Boston, LaGuardia New York dan Ronald Reagan di Washington D.C dari tahun 1989 hingga 1992.

Sementara itu, Biden telah menjadi komuter kereta api selama beberapa dekade. Upayanya adalah membuat Amerika Serikat menjadi lebih ramah lingkungan dan dapat berdampak pada industri penerbangan.

ADVERTISEMENT

Namun, keduanya tidak ada yang fokus pada transportasi selama masa kampanye.

"Salah satu hal terpenting tentang industri pariwisata adalah dampaknya yang besar terhadap ekonomi," kata Tori Emerson Barnes, wakil presiden eksekutif urusan publik dan kebijakan untuk Asosiasi Perjalanan AS.

Industri pariwisata di AS juga sangat terpukul akibat COVID-19. Efek nyata dari virus ini adalah 40% pekerjaan terkait sudah hilang atau hampir empat juta pekerjaan dan jika tidak dibantu maka pada akhir Desember akan hilang satu juta lagi.

Kata para kandidat

Trump berkuasa pada tahun 2016 dengan janji perbaikan infrastruktur. Ia menyebut beberapa bandara negara dan sistem perkeretaapiannya seperti berada di 'Dunia Ketiga.

Janji tinggal janji, dia belum merilis rencana tentang dunia pariwisata atau penerbangan apa pun dalam kampanye 2020-nya. Gedung Putih tidak menanggapi permintaan konfirmasi melalui email.

Sementara itu, Biden menjanjikan jalan raya, kereta api, dan penerbangan dalam rencana infrastrukturnya. Rencana energi bersih yang juga berhubungan dengan transportasi.

Namun, tidak ada proyeksi waktu atau biaya yang jelas dalam rencananya. Tim kampanye Biden juga tidak menanggapi pertanyaan yang dikirim melalui email.

"Tidak ada yang konkret dalam usulan tim kampanye Biden-Harris," kata Henry Harteveldt, salah satu pendiri perusahaan riset dan penasihat industri perjalanan, Atmosphere Research. Dia juga pernah bekerja untuk Trump Shuttle.

"Tidak ada yang salah dengan apa yang mereka katakan, tetapi tantangan yang dihadapi AS sangat banyak dan masalah penerbangan tidak ada di daftar teratas. Bukan itu yang dia kampanyekan," imbuh dia.

Selama bertahun-tahun, industri penerbangan AS membutuhkan peningkatan bandara dan peningkatan infrastruktur. Tapi bagi Harteveldt, satu-satunya hal yang penting saat ini untuk industri tersebut adalah mengendalikan pandemi dengan baik dan membuka perbatasan.

Tori menganggap pemerintahan Trump akan berkonsentrasi pada timbal balik ketika membuka kembali perbatasan. Sementara pemerintahan Biden akan tertarik untuk memperbaiki hubungan internasional, namun tetap merujuk hasil sains.

Ada pujian untuk pemerintahan Trump dalam uang darurat yang mereka berikan kepada industri pariwisata sejauh ini. Dukungan itu lahir dalam CARES Act, untuk maskapai dan bandara.

Selanjutnya, soal perbatasan >>>

Soal perbatasan

Henry melihat potensi perubahan terkait perbatasan lainnya di bawah kepresidenan Biden.

"Ini tidak mungkin terjadi di bawah pemerintahan Trump, tetapi maskapai penerbangan AS akan sangat menyukai perjanjian langit terbuka dengan China. Di mana pemerintah memberi maskapai penerbangan dari kedua belah pihak hak tak terbatas untuk terbang di antara keduanya," kata Henry.

Bagi penumpang, hal ini pada akhirnya dapat mengurangi tarif dan meningkatkan kapasitas. Potensi ini dapat membuka rute dari bandara regional ke kota-kota besar di China.

Untuk maskapai, langkah itu akan membuka rute kargo baru. Ini adalah kegiatan utama pada saat jumlah penumpang berada pada titik terendah dalam sejarah.

"Jika pemerintahan Biden memiliki pandangan yang lebih kooperatif, mungkin kita akan melihat kerangka kerja untuk kesepakatan yang dibuat dalam empat tahun," kata Henry. Namun, Biden mengamati betul soal pelanggaran HAM di China.

Sementara Trump juga memiliki masalah perbatasan. Ia melarang pengunjung dari berbagai negara dengan penduduk mayoritas muslim pada tahun 2017.

Menurut berbagai narasumber di atas, visa AS akan lebih mudah didapat bila ada di bawah pemerintahan Biden. Selain pandemi, infrastruktur penerbangan perlu ditingkatkan dalam waktu cepat.

Presiden Trump mengusulkan privatisasi operasi kontrol lalu lintas udara sebagai solusi perbaikan teknologi yang tertinggal. Ini adalah yang pertama dari beberapa prakarsa infrastruktur yang sedang direncanakan Gedung Putih.

Trump memang berusaha memprivatisasi sistem kontrol lalu lintas udara pada 2017, tetapi ditolak oleh Kongres pada tahun berikutnya. Dan pada Januari 2018, dia mencuit kematian yang rendah terkait penerbangan pada 2017.

Rencana Biden dalam kampanyenya ingin menjadikan bandara AS jadi yang terbaik di dunia. Ia ingin menggandakan dana untuk Program Peningkatan Bandara FAA dan mendukung sistem teknologi NextGen.

Berbagai bandara di AS sedang memperbaiki terminal. Tapi Bandara LAX, JFK, SFO membutuhkan kapasitas landasan pacu dan ada perubahan di dalamnya dan Biden berpeluang mewujudkannya dengan dukungan di Senat.

Penerbangan ramah lingkungan

Presiden Trump mengumumkan rencana menarik AS dari Perjanjian Paris tentang perubahan iklim pada 2017, penarikan akan dilakukan pada 4 November 2020. Mungkin akan mengejutkan jika pemerintahannya tertarik untuk membuat penerbangan lebih ramah lingkungan.

Biden menyebutkan teknologi hijau dalam penerbangan sebagai bagian dari rencana untuk menginvestasikan USD 400 miliar. Bakal ada penelitian energi bersih selama satu dekade.

Dia berbicara tentang membuat pesawat lebih hemat bahan bakar. Ya, industri telah memulainya, meski belum terlalu cepat dan dapat memberikan terobosan pada waktu yang diperlukan karena krisis iklim sudah memburuk.

Pertaannya, bagaimana caranya? Seperti Inggris mengenakan pajak penumpang yang terbang keluar atau ikut menyuntik dana ke Boeing dan Airbus untuk membuat pesawat hijau yang ramah lingkungan?

Selanjutnya: revolusi perkeretaapian Amerika Serikat >>>

Revolusi perkeretaapian Amerika Serikat?

Biden memiliki rencana untuk kereta api. Dia bersumpah untuk menjadikan sistem perkeretaapian Amerika jadi yang paling bersih, teraman dan tercepat di dunia.

Traveler mesti tahu bahwa jaringan perkeretaapian Amerika Serikat tidak berubah sejak 1971. Itu adalah janji kampanye yang berani.

Dan meski itu sulit dicapai dalam dua periode kepresidenan, apalagi hanya sekali, Jim Mathews sebagai presiden dan CEO Asosiasi Penumpang Kereta Api berpikir bahwa ambisi Biden dapat dilakukan.

Rencana mereka untuk Amtrak adalah menghubungkan megaregions di seluruh daerah pinggiran kota yang terhubung dengan AS, seperti Koridor Timur Laut, Pantai Teluk dan kawasan Danau Besar pada tahun 2050.

Tempat yang akan mendapat manfaat dari konektivitas baru ini adalah kota-kota yang rute penerbangannya menurun dalam beberapa tahun terakhir, seperti Cincinnati, Ohio, dan Memphis, Tennessee.

Asosiasi Penumpang Kereta Api mengatakan mereka memiliki bukti yang menunjukkan bahwa investasi dalam kereta api memberikan manfaat dalam hal ekonomi bagi masyarakat yang terlibat.

Trump belum merilis rencana transportasi dalam pemilihan tahun ini. Selama empat tahun terakhir dia tampaknya tidak ramah pada transportasi kereta api.

"Presiden Trump berkampanye pada 2016 untuk membawa kereta api berkecepatan tinggi ke AS tetapi tidak melakukan apa pun untuk mencapainya," kata Sean Jeans-Gail, wakil presiden Policy + Government Affairs di Rail Passenger Association.

Ada dukungan bipartisan untuk perbaikan perkeretaapian. Artinya, jika Trump menepati janjinya di tahun 2016 atau jika Biden melanjutkan rencananya, kemungkinan besar mereka akan melanjutkannya.

Biden berbicara tentang peningkatan elektrifikasi dalam sistem kereta api, yang tidak hanya berfokus pada lingkungan. Ini juga merupakan langkah awal dalam mempersiapkan jaringan rel berkecepatan tinggi.

Tidak ada yang bisa membangun jaringan rel berkecepatan tinggi, atau menghubungkan megaregions itu dalam empat atau delapan tahun. Tapi Jim mengatakan ada hal-hal yang sudah berlangsung yang isa dipercepat, seperti elektrifikasi dalam sistem kereta api atau memperbaiki Koridor Timur Laut.

Jadi dunia pariwisata sangat butuh dukungan dan bergantung pada siapapun yang terpilih nanti di Pilpres AS 2020.


Hide Ads