Sektor pariwisata menjadi sektor paling terdampak pademi Corona. Agen travel terbesar Jepang pun tak sanggup bertahan dan PHK ribuan pekerjanya.
Diberitakan Reuters, Sabtu (21/11/2020), agen perjalanan Jepang JTB Corp yang punya karyawan sebanyak 22.500 akan memangkas tenaga kerjanya sebanyak 6.500 orang. Hal ini disampaikan oleh salah satu pejabat perusahaan pada hari ini.
Adapun rincian dari pengurangan karyawan ini 2.800 berada di Jepang dan 3.700 untuk yang berada di luar negeri. Itu terpaksa mereka lakukan karena dampak dari berkurang drastisnya permintaan bepergian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
TB juga akan menutup 115 gerainya, atau 25% dari total yang dimilikinya pada tahun 2019. Pada tahun fiskal berikutnya mereka juga akan membekukan perekrutan lulusan baru.
Agen perjalanan juga perlu memangkas biaya personel sebesar 30% dalam hal pendapatan tahunan semua karyawan di tahun anggaran berikutnya, kata pejabat yang menolak disebutkan namanya.
Baca juga: AirAsia Jepang Bangkrut! |
Agen perjalanan Jepang menjadi salah satu perusahaan yang paling terpukul oleh pandemi. Hal ini yang mengancam akan memicu gelombang kebangkrutan dan pemutusan hubungan kerja.
Meskipun Jepang telah menghindari jenis penyebaran cepat virus korona yang terlihat di Eropa dan Amerika Serikat, kemunculan kembali infeksi baru-baru ini telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan pemerintah. Mereka harus pembuat kebijakan yang mencoba menahan pandemi sambil menjaga ekonomi tetap bertahan.
Terhitung, kasus virus Corona baru mencapai 2.027 di Jepang pada hari Jumat ini. Angka ini melampaui angka 2.000 untuk hari ketiga berturut-turut, dengan jumlah infeksi baru di Tokyo pada 522.
(sym/fem)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum