Pemerintah Jawa Barat mengeluarkan 13 rekomendasi, salah satunya pengadaan event, agar Geopark Ciletuh dapat mempertahankan gelarnya ketika direvalidasi oleh UNESCO.
Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan PBB (UNESCO) akan melakukan validasi ulang status UNESCO Global Geopark (UGGp) yang tersemat ke Geopark Ciletuh-Palabuhanratu selama hampir lima tahun.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jawa Barat Dedi Taufik mengatakan, UNESCO akan melakukan revalidasi pada 2021 mendatang. Untuk mempertahankan status sebagai geopark dunia, ada sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi oleh pengelola.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"(Revalidasi) ini memang rutin. Tujuannya untuk menilai kelayakan Ciletuh-Palabuhanratu tetap menyandang status sebagai UGGp," kata Dedi dalam keterangannya, Senin (23/11/2020).
Untuk mempertahankan status tersebut, Dedi mengungkap ada 13 rekomendasi yang harus diikuti oleh pengelola Geopark Ciletuh-Palabuhanratu.
"Salah satunya adalah penyelenggaraan berbagai event untuk meningkatkan kunjungan di Geopark Ciletuh-Palabuhanratu," katanya.
Oleh karena itu, lanjut Dedi, Disparbud Jabar menggelar Exhibition Ciletuh Geopark Run yang diselenggarakan pada 21 November kemarin. Kegiatan tersebut diprakarsai juga oleh Kemenparekraf, Disparbud Jabar, Dispar Sukabumi, dan Badan Pengelola CPUGGp.
Kegiatan tersebut merupakan pre-event Geopark Run Series yang rencana akan dilaksanakan Juli 2021. Agenda exhibition kali ini diikuti 9 pelari ultra (ultra runner) dan komunitas pelari Sukabumi yang bergabung berlari sepanjang 50 kilometer. Rute yang akan mereka lalui antara lain Simpang Loji-Puncak Dini-Puncak Darma-dan Curug Cimarinjung.
Selain itu, pihaknya pun berencana menggelar kompetisi surfing bertajuk Surf Fest Pro yang berlokasi di Pantai Cimaja Palabuhanratu. Ada 64 peselancar dari dalam dan luar negeri.
"Acara ini digelar untuk mempromosikan Cimaja sebagai destinasi wisata selancar pilihan untuk surfer pemula hingga profesional, sekaligus destinasi yang cocok untuk penyelenggaraan lomba selancar tingkat nasional maupun internasional," tuturnya.
Kegiatan diharapkan bisa menciptakan berefek domino dalam perkembangan desitanasi wisata dan ekonomi masyarakat sekitar, termasuk mengenalkan olahraga selancar secara profesional.
"Tentu dalam acara kami menyesuaikan dengan kondisi pandemi. Semua protokol kesehatan akan menjadi fokus dan akan dijalankan dengan maksimal," katanya.
(pin/pin)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan