Filipina termasuk negara yang enggan untuk buru-buru saat pandemi. Setelah pikir panjang, satu persatu pulau-pulau cantik seperti Palawan, dibuka.
Dilansir dari ABC CBN News, Coron Palawan adalah sebuah pulau kotamadya kelas satu di Provinsi Palawan, Filipina. Mendapat dukungan dari Dinas Pariwisata (DOT), Coron Palawan akhirnya boleh untuk melonggarkan perjalanannya per 1 Desember.
Namun, perjalanan yang diperbolehkan hanya domestik saja. Jadi hanya wisatawan domestik yang datang ke sana, sementara turis asing nanti dulu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
DOT mengatakan akan terus memberikan dukungan kepada pemerintah provinsi dengan memastikan bahwa protokol kesehatan dan keselamatan ditegakkan secara ketat di lokasi wisata, hotel dan tempat lainnya.
"Kami berterima kasih atas keputusan pejabat pemerintah daerah dan pemangku kepentingan pariwisata Coron yang akhirnya menyambut wisatawan domestik dari seluru negeri. Ini akan semakin membantu komunitas pariwisata Palawan yang berkembang selama ini dan mengembalikan pekerjaan yang hilang kepada pekerja pariwisata," ujar Sekretaris Pariwisata, Bernadette Romulo-Puyat.
Untuk bisa berkunjung, wisatawan harus lebih dulu tes PCR dengan hasil negatif yang berlaku 72 jam sebelum waktu keberangkatan. Kemudian wisatawan juga harus memesan tiket pulang pergi.
Setelah pesan tiket dan tes PCR, wisatawan harus menjadwalkan rencana liburan dengan paket tur yang sudah bersertifikat DOT. Kemudian traveler juga harus mengisi formulir deklarasi kesehatan online di situs resmi Coron Tourism.
Karena saat di hotel, aktivitas wisatawan akan dipantau oleh dan diatur oleh manajemen hotel untuk pelacakan kontak. Pulau Coron menerapkan okupansi hotel sebanyak 50 persen dengan jam malam sampai pukul 10 malam.
Kalau disetujui, wisatawan akan mendapatkan kode QR yang berfungsi sebagai surat izin masuk ke Pulau Coron. Demi menekan penularan dari wisatawan, Coron membuat protokol kesehatan yang ketat.
Nantinya wisatawan yang tiba di bandara akan kembali diperiksa oleh petugas kesehatan. Jika ditemukan gejala, wisatawan harus mau untuk tes antigen berbayar dan dikarantina jika dinyatakan positif.
"Saat kami membuka kembali destinasi secara bertahap, kami terus memprioritaskan kesehatan dan keselamatan pengunjung dan pekerja pariwisata kami untuk mencegah penyebaran COVID-19 di negara ini. Kami mengingatkan LGU (unit pemerintah daerah) untuk menegakkan dan memantau kesehatan dan keselamatan minimum. Standar seperti pemakaian masker dan perisai wajah, mencuci tangan secara teratur dan menjaga jarak fisik," tutupnya.
(bnl/ddn)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum