Libur Akhir Tahun 2020, Ini Tempat Liburan yang Sebaiknya Dihindari

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Libur Akhir Tahun 2020, Ini Tempat Liburan yang Sebaiknya Dihindari

Tim detikcom - detikTravel
Kamis, 03 Des 2020 16:53 WIB
Sejumlah wisatawan menikmati air terjun Leuwi Hejo di Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (21/8/2020). Wisata air terjun Leuwi Hejo menjadi salah satu tujuan wisata alam di Bogor pada libur Tahun Baru Islam 1 Muharam 1442 Hijriah dan libur akhir pekan. ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/pras.
Wisata alam memiliki risiko rendah karena lebih terbuka, tapi tetap jangan lengah Foto: ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya
Jakarta -

Libur akhir tahun dan cuti bersama Desember 2020 sudah ditetapkan pemerintah. Karena masih pandemi Corona, kalau tetap mau liburan traveler harus pintar memilih tempat wisata yang aman untuk diri sendiri dan keluarga.

Salah satu yang utama adalah menghindari daerah yang masih masuk zona merah. Traveler sebaiknya memilih daerah wisata yang setidaknya sudah berada di zona kuning atau lebih bagus lagi pilih daerah di zona hijau.

Ketua Departemen Epidemiologi Universitas Indonesia (UI), Dr. dr. Tri Yunis Miko Wahyono, MSc mengimbau masyarakat yang ingin mengisi libur panjang saat pandemi harus memperhatikan protokol kesehatan, terutama lokasi wisatanya. Ia menyarankan agar destinasi wisata yang dituju sudah termasuk dalam zona hijau.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tentukan tempat mana yang akan dituju dan pastikan lokasi wisata itu berada di zona hijau sehingga tidak terpapar COVID-19," ujar Tri di situs covid19.go.id.

Jika memaksakan diri ke zona merah, mau ke mana pun traveler punya risiko tinggi tertular Covid-19. "Mau jalan ke mal atau ke mana pun di zona merah itu berisiko. Makanya jangan lupa pakai masker, jaga jarak dan hindari kerumunan, cuci tangan pakai sabun," ujarnya lagi.

ADVERTISEMENT

Warga Jakarta yang ingin ke luar kota saat libur akhir tahun baru dan cuti bersama Desember juga diminta untuk menerapkan protokol kesehatan. "Kalau benar-benar harus bepergian, bisa pastikan Anda sehat, jangan membawa virus ke zona kuning atau hijau. Yakinkan Anda sehat, baru Anda bepergian dan pastikan tahu kemana tujuan Anda. Kalau sudah ditentukan mau ke mana tujuannya, kita juga harus tahu apakah itu di pantai, di tempat terbuka atau tertutup," ujarnya.

Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas Covid-19 Dewi Nur Aisyah menambahkan, mereka yang suka olahraga di gym juga harus memperhatikan tempat gym yang dituju. Karena beraktivitas gym saat liburan termasuk risiko tinggi.

"Gym masuk risiko tinggi, tapi kita bedakan lagi karena ada (gym) yang luas, kita lihat kapasitas dan sirkulasi udaranya, ini harus dibedakan, arsitektur gedung akan mempengaruhi, luasan wilayahnya plus orang yang kesana jadi masih masuk risiko tinggi karena cukup padat jaraknya masih dekat-dekat dan di gym itu susah pakai masker kalau lagi olahraga ini alasan kenapa masih tinggi," ujarnya.

Namun untuk wisata alam menurut Dewi memiliki risiko yang rendah, karena biasanya di wisata alam, selain terbuka, masih ada jarak antar orang yang masih cukup. Meski begitu tetap harus waspada. "Tidak boleh lupakan protokol kesehatan, jangan lengah," ujarnya.

Sementara untuk aktivitas seperti pergi ke pantai, menginap di hotel, bepergian dengan naik pesawat, atau transportasi umum naik bus merupakan aktivitas yang berisiko sedang terkena COVID-19.

Jika menginap di hotel maka pilihlah hotel atau akomodasi yang patuh dan disiplin menerapkan sanitasi dan protokol kesehatan. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sudah meminta destinasi wisata untuk menerapkan prinsip CHSE.

"Yaitu Cleanlines, Health, Safety and Environment sustainability. Atau bersih, sehat dan aman terutama dari ancaman Covid-19 dan jangan lupa tetap ramah lingkungan," ungkap dr Reisa Broto Asmoro.

Jadi begitu ya traveler, kalau mau libur akhir tahun 2020, pilih tempat yang aman.




(ddn/ddn)

Hide Ads