Jelang libur akhir tahun, Pemprov DIY meminta wisatawan untuk melakukan reservasi lebih dulu ke aplikasi Visiting Jogja. Demi keamanan bersama.
Dinas Pariwisata (Dispar) Daerah Istimewa Yogyakarta meminta wisatawan yang hendak menghabiskan libur natal dan tahun baru (nataru) di Yogyakarta agar melakukan reservasi dahulu melalui aplikasi Visiting Jogja. Semua itu untuk mencegah kerumunan saat membeli tiket masuk tempat wisata.
Baca juga: Libur Akhir Tahun, Yogya Terbuka untuk Turis |
Kepala Dispar DIY Singgih Rahardjo mengatakan, untuk persiapan libur nataru khususnya secara spesifik pihaknya tetap mengutamakan penguatan implementasi protokol kesehatan kepada wisatawan dan pelaku wisata. Semua itu untuk mencegah penyebaran COVID-19.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kedua dengan mendorong para Wisatawan untuk melakukan reservasi secara online melalui aplikasi Visiting Jogja," katanya saat ditemui detiktravel di Bangsal Kepatihan Kompleks Kantor Gubernur DIY, Kecamatan Danurejan, Kota Yogyakarta, Selasa (8/12/2020).
"Dengan itu (Visiting Jogja) mereka akan punya data yang lengkap untuk bantu tracing dan memastikan wisatawan bisa masuk ke lokasi wisata yang menerapkan pembatasan. Sehingga tidak ada antrean di loket tempat wisata," imbuh Singgah.
![]() |
Selain itu, untuk pembayaran di tempat-tempat wisata pihaknya menyediakan pembayaran cashless atau non tunai. Singgih juga menyebut telah menginstruksikan pengelola wisata menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
"Destinasi sudah diberikan surat edaran dan memperbaiki fasilitas yang ada. Sabun dan handsanitizer dipastikan cukup selama nataru," ucapnya.
Libur Nataru ini, kata Singgih juga sebagai kesempatan baik untuk mengimplementasikan kesepakatan di dalam Pergub No. 48, kemudian Pergub No. 77 dan Surat Edaran (SE) dari Dinas terkait. Mengingat dari data Visiting Jogja ada 97 tempat wisata yang beroperasi secara terbatas di Kota Gudeg.
"Yang menyatakan rombongan besar belum kita rekomendasikan datang. Dalam pergub 48 juga disebut kalau dari zona merah harus rapid test terlebih dahulu dan hasilnya non reaktif. Semua itu untuk memfilternya wisatawan yang masuk ke sini saat libur nataru besok," katanya.
(rdy/rdy)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum