Seorang tamu asing mengeluh tentang bau rokok ketika menginap di sebuah hotel di Taiwan. Tapi bukannya dapat fasilitas yang nyaman, dia malah diusir.
Dikutip dari China Post, seorang siswa yang sedang belajar di Taiwan, Jasper, telah tinggal di Via Hotel Ximen sejak bulan Agustus. Dia mulai merasakan kamarnya tidak nyaman sejak seorang tetangga baru datang pada bulan September.
Jasper mengungkapkan bahwa tetangga barunya merokok tiga kali sehari di fasilitas 'no smoking'. Akan tetapi, saat dia mengangkat masalah ini dengan staf hotel, mereka malah mengaku tak bisa masuk ke kamar tamu tanpa izin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat situasi semakin memburuk, Jasper mengeluh lagi dan dipindahkan ke kamar satu lantai di bawahnya. Di sana, bau asap rokok kurang menyengat.
Kemudian, dia pun memperpanjang masa sewa untuk tiga bulan lagi. Tapi staf hotel mengatakan dia hanya bisa memesan satu bulan lagi.
Jasper merasa aneh, karena saat pertama kali datang dia diharuskan membayar tiga bulan setoran karena dia adalah 'orang asing' dan bukan warga negara Taiwan.
Pada bulan Desember, dia mencium bau asap rokok lagi dan kembali mengadukan keluhan. Tapi, upayanya itu gagal.
Jasper yang sudah merasa tak ada jalan lain melaporkan kejadian tersebut ke polisi, dia mengaku lelah karena masalah kesehatan.
Pihak hotel pada akhirnya meminta maaf atas ketidaknyamanan yang dirasakan Jasper. Dalam surat, pihak hotel menyatakan bahwa mereka menyesal 'tidak dapat memenuhi standar (Anda)'.
Namun mereka juga menambahkan bahwa 'untuk menghindari ketidaknyamanan lebih lanjut, mereka tidak akan memperpanjang kontrak leasing untuk periode berikutnya'. Ini berarti Jasper akan kehilangan tempat tinggalnya.
Dia pun mengunggah pengalamannya ini di media sosial dan mendapat banyak dukungan. Pengelola hotel di Taiwan itu mengakui bahwa itu adalah kesalahan, meminta maaf dan mengizinkannya untuk melanjutkan masa inap Jasper.
(elk/fem)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum