Macet di Puncak, Bogor saat liburan menjadi masalah yang tidak pernah usai. Pemkab Bogor mengklaim telah menyiapkan solusinya.
Kemacetan pun telah menjadi akrab bagi kawasan Puncak dan sekitarnya saat akhir pekan dan juga libur panjang. Tapi, macet tidak menjadi penghalang minat orang berkunjung ke sana.
Fenomena itu dibahas dalam webinar yang diadakan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) melalui Youtube, Selasa (29/12/2020) dengan tajuk Puncak, Mengapa Diminati Meski Macet Menanti.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bicara kawasan Puncak kita fokus pada tiga kecamatan yang selalu ramai yaitu Ciawi, Cisarua dan Megamendung. Tiga kecamatan ini selalu macet saat weekend dan momen liburan," kata Dani Rahmat, Kepala Bidang infrastruktur dan Pengembangan Wilayah pada Bappeda Litbang Kabupaten Bogor.
"Kemacetan itu ternyata ada beberapa penyebab. Mulai dari parkir tidak tertata, tidak adanya fasilitas bagi pejalan kaki, kapasitas jalan kecil dan tidak tersedianya fasilitas penghentian bagi angkutan umum," dia menambahkan.
Baca juga: Macet Abadi di Puncak Bogor, Kenapa Sih? |
Menyikapi kemacetan itu, Pemda Kabupaten Bogor telah melakukan beberapa langkah.
"Pada tahun 2017, Pemda Kabupaten Bogor telah melakukan pemaparan konsep penataan kawasan puncak kepada Kementrian PUPR, diantaranya Pembangunan Park & Ride (Sumarecon Cibanon di tol km 42,5), penerapan sistem BRT (Bus Rapid Transit)_, pembangunan jalur Poros Tengah Timur (PTT), penataan KL dan perencanaan Rest Area Gunung Mas)," ujarnya.
"Pada 2018 telah ada pelaksanaan beberapa pekerjaan sebagai tindak lanjut hasil pemaparan 2017, yaitu pembangunan jembatan kembar Gadog, pelebaran jalan di 5 segmen mulai dari Simpang Gadog-Pasar Cisarua, penataan tanjakan Selarong, pemantapan rencana pembangunan rest area Gunung Mas," dia menjelaskan.
"Pada 2019 dilakukannya pembahasan lebih lanjut terkait perencanaan Park & Ride atau TOD Cibanon, permohonan pembukaan in &out arah ke dan dari Ciawi di Km 42,5. Juga pelaksanaan uji coba konsep 2-1 (27 Oktober- 7 Desember), pembongkaran bangunan liar di Kampung Naringgul Tugu Utara dan revitalisasi Pasar Cisarua,"
"Di tahun 2020 ini kita melakukan pembangunan infrastruktur rest area puncak oleh Kementrian PUPR dan pembangunan kios di rest area puncak oelh Pemkab Bogor yang nantinya dapat menampung lebih 520 pedagang ex PKL Puncak. Mudah-mudah rest area di tahun 2021 bisa digunakan. Rest area ini dibangun untuk mengurangi hambatan sisi jalan karena keberadaan PKL," Dani menjelaskan.
Untuk penataan transportasi, Pemkab Bogor hingga sekarang masih melakukan sistem buka tutup.
"Selain sistem buka tutup, kita juga melakukan penataan simpang. Ada empat simpang yang perlu kita tata yaitu simpang Taman Safari, simpang Gadog, simpang alternatif ke Ciawi, dan Simpang mega Mendung. Saat ini baru simpang Gadog saja yang baru kita perbaiki," kata dia.
Baca juga: Macet Abadi di Puncak Bogor, Kenapa Sih? |
(sym/fem)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!