Semua pilot wanita di maskapai penerbangan Air India mengukir sejarah baru. Mereka berhasil membuat penerbangan nonstop terpanjang di India.
Melansir CNN, Sabtu (16/1/2021) tim yang terdiri dari empat awak kokpit dari Air India menyelesaikan penerbangan dalam waktu 17 jam. Yang buat kagum yaitu mereka semua adalah seorang wanita!
"Kami adalah putri India yang diberi kesempatan untuk melakukan penerbangan bersejarah ini," kata komandan penerbangan, Kapten Zoya Aggarwai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami mampu membuat babak baru dalam sejarah penerbangan India," tambah Zoya.
Zoya mengaku bangga menjadi bagian dari penerbangan terpanjang ini. Dia pun sudah mempersiapkan diri lebih dari satu tahun lamanya.
Sedangkan Co pilot kapten Zoya, Kapten Thanmel Papagari mengagumi pemandangan dari kutub utara yang luar biasa. Dia juga mengatakan, sebagai pilot wanita mereka memiliki tujuan untuk membuktikan bahwa mereka bisa melakukan tugas tersebut.
Penerbangan Air India 176-Boeing 777 berangkat dari San Francisco pada 11 Januari lalu. Mereka tiba Bengaluru, India Selatan pada hari Senin pukul 03.07 pagi dengan jarak lebih dari 8.600 mil.
"Ini adalah penerbangan nonstop antara Bengaluru dan Amerika Serikat, menghubungkan dua pusat teknologi dunia dan kota kembar," menurut pernyataan dari Bandara Internasional Kempegowda, Bengaluru.
Jauhnya perjalanan membuat banyak hal tak terduga terjadi. Menurut kopilot, Papagari banyak perencanaan yang dilakukan dalam penerbangan.
"Karena kami terbang di atas Kutub Utara, ada berbagai faktor yang terlibat. Termasuk cuaca, tingkat radiasi matahari dan ketersediaan bandara jika terjadi pengalihan," kata Papagari.
Sektor penerbangan di India kini banyak melatih wanita untuk menjadi pilot. Menurut pusat penerbangan CAPA, sekitar 12 persen pilot di negara itu adalah seorang wanita dan menjadi persentase tertinggi di dunia.
"(Penerbangan ini) akan menciptakan lebih banyak kesempatan bagi perempuan," kata Papagari.
"Gagasan untuk melihat penerbangan sebagai bidang yang didominasi laki-laki semakin berkurang. Kami dipandang sebagai pilot, tak ada perbedaan," pungkasnya.
(elk/ddn)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum