Gunung Merapi memuntahkan Awan Panas Guguran (APG) dengan jarak luncur sekitar seribu meter pada Senin (18/1/2021) pukul 05.43 WIB. Laporan dibuat Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) yang disiarkan BNPB.
"Masyarakat diminta agar selalu mewaspadai awan panas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Merapi," tulis laporan PVMBG tersebut.
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) melalui Twitternya di akun BPPTKG menjelaskan, status Gunung Merapi saat ini adalah siaga di level tiga. Radius aman menjadi lima kilometer dari puncak Gunung Merapi, dari yang sebelumnya tiga kilometer.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Status level tiga seperti Gunung Merapi saat ini diberikan pada gunung api yang mengalami peningkatan aktivitas seismik. Level tiga disikapi dengan sosialisasi pada wilayah terancam, sarana darurat, dan piket penuh.
Dikutip dari situs MAGMA Indonesia ESDM, hingga pukul 12.00 WIB pada Senin (18/1/2021) telah terjadi 15 kali gempa. Lama gempa adalah 15-37 detik dan satu kali gempa Hembusan dengan amplitudo tiga milimeter selama 12 detik.
"Penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam Kawasan Rawan Bencana (KRB) III direkomendasikan berhenti. Pelaku wisata agar tidak melakukan kegiatan di KRB III termasuk pendakian," tulis MAGMA Indonesia ESDM.
Gunung Sinabung
Selain Gunung Merapi, status gunung api Gunung Sinabung juga menjadi perhatian masyarakat. Laporan MAGMA Indonesia ESDM menyatakan, Gunung Sinabung saat ini berstatus siaga level tiga dan masih mengalami gempa
Pada Senin (18/1/2021) hingga pukul 12.00 WIB terjadi 13 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-23 mm dan durasi 25-149 detik. Gunung Sinabung juga mengalami satu kali gempa hembusan dengan amplitudo 12 mm selama 39 detik.
"Masyarakat, pengunjung, wisatawan agar tidak melakukan aktivitas di desa yang sudah direlokasi, dalam radius 3 km dari puncak Gunung Sinabung, 5 km untuk sektor selatan-timur, dan 4 km untuk sektor timur-utara," tulis Laporan MAGMA Indonesia ESDM.
Gunung Semeru
Status Gunung Semeru saat ini adalah waspada di level dua, seperti ditulis dalam laporan MAGMA Indonesia ESDM. Masyarakat jangan beraktivitas dalam radius 1 km dari kawah atau puncak gunung dan jarak 4 km arah selatan-tenggara.
"Wajib mewaspadai APG, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru. Radius dan jarak rekomendasi ini akan dievaluasi jika terjadi gejala perubahan ancaman bahaya," tulis laporan tersebut.
Gunung Semeru mengalami sembilan kali gempa letusan atau erupsi dengan amplitudo 10-20 mm. Durasi gempa adalah 55-120 detik, yang disertai satu kali gempa guguran. Amplitudo mencapai 3 mm dengan durasi 175 detik.
Status gunung api di Indonesia
Dikutip dari situs Badan Geologi, berikut status gunung api di Indonesia yang lebih dari normal atau level satu pada Senin (18/1/2021).
A. Gunung api status siaga atau level tiga
- Gunung Merapi
- Gunung Ili Lewotolok
- Gunung Sinabung
- Gunung Karangetang
B. Gunung api status waspada atau level dua
- Gunung Agung
- Gunung Soputan
- Gunung Banda Api
- Gunung Bromo
- Gunung Rinjani
- Gunung Lokon
- Gunung Gamalama
- Gunung Sangeangapi
- Gunung Rokatenda
- Gunung Ibu
- Gunung Gamkonora
- Gunung Semeru
- Gunung Anak Krakatau
- Gunung Marapi
- Gunung Dukono
- Gunung Kerinci.
(row/pal)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!