China tengah membangun sebuah stasiun kereta api yang menggabungkan konsep modern dengan alam. Mereka menyebutnya sebagai stasiun kereta futuristik yang berada di tengah hutan.
Proyek tersebut didesain oleh MAD Architects yang mengaplikasikan desain biofilik. Tujuannya mengedepankan konsep alam di tengah gaya yang canggih.
Stasiun kereta yang terletak di Kota Jiaxing itu diperkirakan baru akan rampung dikerjakan pada 1 Juli 2021. Stasiun ini akan menghubungkan Shanghai dan Hangzhou, sementara Kota Jiaxing sendiri merupakan kota utama bagi beberapa industri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelum stasiun ini, Jiaxing sebenarnya telah memiliki stasiun kereta api asli yang dibangun pada 1907. Sayangnya, 30 tahun kemudian, stasiun itu hancur akibat Perang China-Jepang.
Nah, proyek stasiun baru ini bakal merenovasi stasiun lama yang luasnya mencapai 87 hektar. Tak cuma memperbaiki stasiun yang hancur, nantinya stasiun ini juga akan dilengkapi dengan taman yang disebut People's Park. Selain itu akan dibangun pula plaza utara dan selatan.
Proyek yang dijuluki 'Stasiun Kereta di Hutan' ini dipimpin oleh Ma Yansong. Ia mengatakan stasiun kereta di China sering bersaing satu sama lain untuk menjadi yang paling besar, paling megah, dan paling monumental.
![]() |
Namun Ma Yansong justru ingin menciptakan stasiun yang berbeda dari stasiun lainnya. Ia ingin mewujudkan stasiun kereta perkotaan yang memiliki lingkungan indah, nyaman, dan memadukan fungsi transportasi efisien dengan aspek manusiawi.
Tak sampai di situ, Ma Yansong juga ingin mendirikan stasiun yang tidak hanya menjadi tempat singgah pelancong tetapi juga ruang publik yang bisa dinikmati semua orang.
Dalam rancangan ini, kereta akan beroperasi di bawah tanah sehingga lantai dasar stasiun dapat digunakan menjadi lanskap alam sehingga tercipta taman tanpa batas.
Sementara itu untuk stasiun bawah tanah juga akan dilengkapi ruangan lapang dan terbuka sementara langit-langitnya dilengkapi kaca yang dapat menghadirkan cahaya alami. Di bagian atasnya juga ditanami pohon yang membuatnya rindang.
Dalam kawasan stasiun kereta ini juga dibangun museum yang menyimpan sisa-sisa stasiun lama yang hancur pasca perang. Jadi selain sebagai tempat transit dan ruang publik, orang-orang juga dapat datang untuk belajar dan mengenang sejarah stasiun ini.
(pin/ddn)
Komentar Terbanyak
Prabowo Mau Borong 50 Boeing 777, Berapa Harga per Unit?
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari AS, Garuda Ngaku Butuh 120 Unit