Jakarta -
Bicara soal Perang Dunia II, tak lengkap bila tak membahas Kamp Konsentrasi Auschwitz di Polandia. Tempat yang kini jadi Situs Warisan Dunia UNESCO itu, menyimpan cerita kelam di masa perang.
Dilansir dari History.com, Auschwitz merupakan kamp konsentrasi terbesar yang pernah dibangun rezim Nazi. Kamp ini didirikan pada tahun 1940 di bagian selatan Polandia.
Tujuan pendirian kamp
Ketika Perang Dunia II dimulai, kanselir Jerman saat itu yakni Adolf Hitler, menerapkan kebijakan yang disebut Solusi Akhir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Melalui kebijakan ini, Hitler bertekad untuk membuat semua orang tunduk pada Nazi. Ia juga ingin memusnahkan orang-orang yang ia anggap tidak layak berada di Jerman, yaitu kaum Yahudi, seniman, pendidik, orang Romawi, komunis, homoseksual, hingga orang yang cacat secara mental dan fisik.
Kamp konsentrasi Auschwitz menjadi saksi bisu kejahatan kemanusiaan yang dilakukan Nazi. Jutaan warga Yahudi diketahui masuk kamp itu di masa silam. Foto: Getty Images |
Untuk mewujudkan misi ini, Hitler pun memerintahkan pembangunan kamp kematian. Kamp Auschwitz yang terletak di Kota Oswiecim, selatan Polandia pun dipilih untuk melancarkan misi Hitlet tersebut.
Kamp ini dipilih karena lokasinya yang dekat dengan pusat semua negara yang diduduki Jerman. Selain itu, lokasinya juga dilewati rel kereta yang mengangkut para tahanan.
Meskipun difungsikan untuk membunuh orang, ternyata tidak semua tahanan yang tiba di Auschwitz ini akan langsung dimusnahkan. Mereka yang dianggap cocok untuk bekerja, akan diminta menjadi budak yang memproduksi amunisi, karet sintetis, dan produk lain yang digunakan Jerman dalam Perang Dunia II.
3 kamp mematikan di Auschwitz
Kamp konsentrasi Auschwitz menjadi saksi bisu kejahatan kemanusiaan yang dilakukan Nazi. Jutaan warga Yahudi diketahui masuk kamp itu di masa silam. Foto: AP Photo |
Kamp Auschwitz terdiri atas tiga kamp konsentrasi utama, yaitu Auschwitz I, Auschwitz II-Birkenau, dan Auschwitz III-Monowitz.
Kamp Auschwitz I mampu menampung antara 15.000-20.000 tahanan. Ciri khas dari kamp ini adalah adanya gerbang utama bertuliskan 'Arbeit Macht Frei' yang artinya 'Bekerja akan Membuatmu Bebas'.
Sementara itu, Auschwitz II terletak di Desa Birkenau atau Brzezinka atas perintah Heinrich Himmler yakni komandan Schutzstaffel (atau Select Guard / Protection Squad, lebih dikenal sebagai SS).
Ia mengoperasikan semua kamp konsentrasi dan kamp kematian Nazi. Kamp Birkenau ini merupakan kamp dengan fasilitas terbesar yang dapat menampung sampai 90.000 tahanan.
Di sana juga ada kamar gas beracun dan oven untuk krematorium yang digunakan untuk membakar mayat. Di tempat inilah, mayoritas tahanan Nazi meninggal.
Selain kedua kamp tadi, masih ada lagi subkamp yang tersebar di sekitarnya dan digunakan untuk kamp kerja paksa. Subkamp terbesar ini berada di Monowitz atau dikenal sebagai Auschwitz III.
Kamp ini mulai beroperasi pada 1942. Sebanyak 10.000 tahanan tinggal di sana.
Berbagai penyiksaan di kamp Auschwitz
Setiap tahanan yang datang ke kamp Auschwitz akan diperiksa oleh dokter Nazi. Para tahanan yang dianggap tidak mampu bekerja akan langsung disuruh mandi di kamar gas. Mereka adalah anak kecil, lansia, ibu hamil, serta orang dalam kondisi lemah.
Begitu masuk ke kamar gas, para tahanan itu akan disemprot dengan gas racun Zyklon-B yang akan membuat mereka tewas. Menurut sejarawan, tak ada catatan pasti berapa jumlah orang yang masuk ke kamar gas tersebut. Sehingga tak dapat dipastikan pula jumlah nyawa melayang di sana.
Di sisi lain, orang-orang yang tak masuk ke kamar gas, mereka akan disuruh bekerja. Tapi pada akhirnya mereka juga meninggal karena kelelahan, terkena penyakit, serta kekurangan nutrisi. Selain bekerja, mereka juga mendapatkan penyiksaan setiap hari di depan tahanan lainnya, yang membuat kondisi semakin buruk.
Kamp konsentrasi Auschwitz menjadi saksi bisu kejahatan kemanusiaan yang dilakukan Nazi. Jutaan warga Yahudi diketahui masuk kamp itu di masa silam. Foto: Getty Images |
Kengerian kamp Auschwitz tak berhenti sampai di situ. Beberapa tahanan Auschwitz juga dijadikan sasaran eksperimen medis yang tak manusiawi.
Pelakunya adalah Josef Mengele, seorang dokter Jerman yang mulai bekerja di Auschwitz pada 1943. Mengele ini dijuluki sebagai Malaikat Maut yang melakukan berbagai percobaan pada para tahanan.
Salah satunya subjek yang ia teliti adalah mengenai warna mata. Ia menyuntikkan serum ke dalam bola mata puluhan anak. Hal ini menyebabkan anak-anak kesakitan.
Ia juga menyuntikkan kloroform ke dalam hati orang kembar untuk menentukan apakah keduanya akan meninggal pada saat yang sama dengan cara yang sama.
Upaya pembebasan
Memasuki tahun 1944, ketika Nazi nyaris kalah dari Sekutu, komandan Auschwitz mulai menghancurkan barang bukti penyiksaan di kamp tersebut. Mereka merobohkan, meledakkan, dan membakar bangunan. Tak lupa, segala catatan juga dihancurkan.
Tepat pada bulan Januari 1945, tentara Soviet mulai mengusai Krakow, Jerman. Mereka kemudian memerintahkan tentara Nazi untuk meninggalkan Auschwitz.
Pada saat itu, para tentara Nazi membawa sekitar 60.000 tahanan Auschwitz keluar dari kamp. Mereka dipaksa berbaris dan berjalan menuju Kota Gliwice, Polandia yang berjarak sekitar 30 mil.
Dalam proses mobilitas ini, tak terhitung seberapa banyak tahanan yang tewas. Mereka yang berhasil sampai ke lokasi kemudian dikirim dengan kereta api ke kamp konsentrasi yang ada di Jerman.
Kamp konsentrasi Auschwitz menjadi saksi bisu kejahatan kemanusiaan yang dilakukan Nazi. Jutaan warga Yahudi diketahui masuk kamp itu di masa silam. Foto: Getty Images |
Ketika tentara Soviet sampai di Auschwitz pada 27 Januari 1945, mereka menemukan sekitar 7.600 tahanan yang masih hidup. Para tahanan ini dalam kondisi sakit dan kurus kering.
Tak cuma itu, tentara Soviet juga menemukan gundukan mayat yang belum dikremasi. Di sana juga terdapat ratusan ribu potong pakaian dan sepatu, serta 7 ton rambut manusia yang telah dicukur sebelum mereka masuk ke kamar gas.
Setelah peristiwa ini, para ahli mulai memperkirakan jumlah tahanan yang meninggal di kamp Auschwitz. Menurut perkiraan, sekitar 1,1 juta-1,5 juta orang meninggal, dengan mayoritas adalah orang Yahudi.
Sementara itu, sekitar 70.000-80.000 orang Polandia tewas di sana. Lalu 19.000-20.000 orang Romawi dan sejumlah tahanan Soviet juga tewas di tempat itu.
Kini jadi tempat wisata
Foto: iStock |
Kamp Auschwitz ini kini telah dibuka untuk umum sebagai lokasi wisata. Di sana berdiri Museum Auschwitz dan tempat peringatan Holocaust Auschwitz-Birkenau saja terletak di areal seluas 191 hektar.
Tempat itu juga ditetapkan UNESCO sebagai Warisan Dunia. Setidaknya sekitar 2 juta orang datang ke sana untuk melihat keganasan Nazi dan mengenang korban yang telah gugur.
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol