Seekor harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) di Aceh terkena jerat. Harimau itu pun terluka.
Kondisi itu dilaporkan oleh warga Desa Gulo, Kabupaten Aceh Tenggara. Peristiwa terjadi pada Jumat (22/1/2021) dan diumumkan lewat Instagram @kementrianlhk pada Senin (22/1).
Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh pun mengirimkan Tim Medis untuk melakukan upaya penyelamatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari pantauan BKSDA, harimau Sumatera itu sangat lemah karena dehidrasi saat ditemukan. Tim medis memperkirakan harimau ini sudah terjerat selama tiga hari.
Tim medis harus membius untuk melepaskan jerat yang mengenai kaki depan sebelah kanan. Harimau Sumatera yang berjenis kelamin jantan itu diperkirakan berumur 1-1,5 tahun dengan berat 45-50 kg.
Selanjutnya, tim medis memutuskan untuk melakukan observasi kesehatan secara intensif di Kantor Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah 2 Kutacane, Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser (BBTNGL). Evakuasi ini untuk kenyamanan dan keamanan satwa tersebut.
Selama proses pemulihan, kondisi harimau akan terus dipantau perkembangannya. Jika hasilnya bagus maka akan disiapkan proses pelepasliaran ke habitat alaminya. Proses pelepasliaran ini akan melibatkan pemerintah daerah setempat untuk menjamin keselamatan harimau Sumatera itu di habitatnya.
Proses evakuasi melibatkan BBTNGL dan didukung tim medis FKL, WCS, Kepolisian, TNI, dan aparat desa terkait.
Melalui Instagram Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan @kementerianlhk berpesan agar warga menyetop perburuan liar.
"Hentikan kejahatan satwa liar, stop jerat."
Bukan kali ini saja ada kasus harimau terjerat. Tahun lalu, seekor harimau yang diberi nama Corina terjerat dan butuh waktu 9 bulan untuk kembali dilepaskan ke habitatnya. Saat itu, kondisi kaki kanan Corina mengalami luka yang sangat serius.
(fem/ddn)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!