Ada Syarat Tes GeNose untuk Traveling, Apa Sih Itu?

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Ada Syarat Tes GeNose untuk Traveling, Apa Sih Itu?

Bonauli - detikTravel
Rabu, 27 Jan 2021 15:30 WIB
Petugas mengetes kantong nafas milik pegawai PT KAI (Persero) dengan GeNose C19 di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Sabtu (23/1/2021). Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi akan mengimplementasikan penggunaaan GeNose C19 sebagai alat pendeteksi COVID-19 pada calon penumpang kereta api mulai 5 Februari 2021. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/aww.
Tes GeNose (ANTARA FOTO/M RISYAL HIDAYAT)
Jakarta -

Syarat traveling kini makin beragam. Setelah antigen, kini ada tes GeNose yang bisa jadi pilihan.

Dilansir dari CNBC, GeNose adalah alat pendekteksi Covid-19 besutan para ahli UGM. Sudah diuji coba, GeNose resmi jadi salah satu syarat perjalanan seperti RT-PCR dan rapid antigen.

Alat ini tidak serta-merta menggantikan RT-PCR dan rapid antigen. GeNose diperuntukkan deteksi dini atau skrining kondisi seseorang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Karena ketika hasil tes dinyatakan negatif maka bisa diindikasikan seseorang tidak mengidap Covid-19. Tapi ketika penumpang dinyatakan positif oleh alat itu, maka selanjutnya diberikan rujukan untuk melakukan konfirmasi dengan tes PCR.

Cara kerja GeNose adalah mendeteksi pola dari volatile organic compound (VOC) atau senyawa organik mudah menguap pada embusan napas seseorang. Menurut para ahli UGM, aktivitas bakteri atau virus di dalam jaringan tubuh manusia akan menghasilkan VOC yang khas. Pola VOC sehat akan berbeda dengan yang sakit.

ADVERTISEMENT

Begitu pula dengan orang yang terinfeksi Corona. Pola VOC-nya akan berbeda. Untuk menganalisa pola ini, GeNose dilengkapi dengan sistem artificial atau kecerdasan buatan.

Petugas mengetes kantong nafas milik pegawai PT KAI (Persero) dengan GeNose C19 di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Sabtu (23/1/2021). Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi akan mengimplementasikan penggunaaan GeNose C19 sebagai alat pendeteksi COVID-19 pada calon penumpang kereta api mulai 5 Februari 2021. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/aww.Petugas mengetes kantong nafas milik pegawai PT KAI (Persero) dengan GeNose C19 di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Sabtu (23/1/2021). (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/aww. Foto: ANTARA FOTO/M RISYAL HIDAYAT)

Untuk tahap pertama, GeNose akan digunakan oleh penumpang kereta. Menurut Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, GeNose akan segera dipasang di seluruh stasiun kereta api dan akan mulai digunakan 5 Februari 2021.

Nantinya tiap unit GeNose bisa digunakan untuk 100 ribu kali pengujian. Biaya yang dikeluarkan oleh wisatawan adalah Rp 20.000 untuk satu kali tes. Harga yang cukup murah ini diharapkan dapat meringankan beban calon penumpang kereta.

Nantinya GeNose akan dipasang di 44 titik stasiun kereta api di seluruh Jawa dan Sumatera. Setelah stasiun kereta api, GeNose akan ditambahkan ke bandara, pelabuhan dan terminal.

Terakhir, GeNose akan dipasang di fasilitas-fasilitas umum lainnya. Misalnya hotel, pusat perbelanjaan bahkan sampai tingkat Rukun Tetangga (RT).

Sampai saat ini, penumpang kereta api masih diwajibkan dengan tes RT-PCR dan rapid antigen. Tes RT-PCR atau rapid antigen berumur maksimal 3x24 jam sebelum keberangkatan.

(bnl/bnl)

Hide Ads