Mau Jadi Rumah Ibadat Umat Buddha, Ini 10 Fakta Candi Borobudur

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Mau Jadi Rumah Ibadat Umat Buddha, Ini 10 Fakta Candi Borobudur

Putu Intan - detikTravel
Jumat, 29 Jan 2021 17:45 WIB
Candi Borobudur
Candi Borobudur (dok. Kemenparekraf)
Jakarta -

Candi Borobodur merupakan candi terbesar di dunia yang diakui UNESCO sebagai Situs Warisan Dunia. Terletak di Magelang, Jawa Tengah, Candi Borobudur adalah candi Buddha yang menyimpan sejumlah fakta yang perlu traveler ketahui.

Pemerintah pun berencana menjadikan Candi Borobudur sebagai rumah ibadat umat Buddha seluruh dunia.

Dikumpulkan detikTravel dari berbagai sumber, inilah 10 fakta unik Candi Borobudur:

1. Ditemukan oleh Gubernur Jenderal Inggris

Candi Borobudur, Magelang, Jawa TengahFoto: (Dok. borobudurpark/Instagram)

Tahukah traveler, sebelum ramai dikunjungi wisatawan seperti saat ini, Candi Borobudur ternyata sempat terbengkalai. Hal itu disebutkan dalam buku The History of Java yang dituliskan Gubernur Jenderal Inggris di Jawa yakni Sir Thomas Stamford Raffles.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam buku itu, Raffles mengatakan ia menemukan gundukan bebatuan besar yang terkubur di tanah dan tertutup semak belukar pada tahun 1814. Ia pun memerintahkan agar dilakukan pembersihan agar Candi Borobudur ini dapat dipelajari.

2. Masa pembangunan candi nyaris 100 tahun

Sunrise Candi Borobudur difoto pada Jumat (14/4/2017) Foto: Johanes Randy

Setelah dipelajari, Candi Borobudur rupanya merupakan peninggalan Kerajaan Mataram Kuno yang dibangun pada masa pemerintahan Raja Samaratungga dari wangsa Syailendra. Pembangunan candi ini diperkirakan dilakukan antara abad ke-8 dan ke-9 Masehi.

ADVERTISEMENT

Dalam catatan seseorang bernama Hudaya Kandahjaya yang terdapat pada Prasasti Kayumwungan, Candi Borobudur selesai dibangun pada 26 Mei tahun 824. Masa pembangunannya pun hampir 100 tahun sejak proyek itu pertama kali dimulai.

3. Lokasinya istimewa

PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko berencana sambut turis lagi mulai 8 Juni. Nantinya, wisatawan harus melalui cek suhu badan dan diberi penanda stiker. Foto: Getty Images/Ulet Ifansasti

Candi Borobudur yang megah dibangun bukan di lokasi sembarangan. Candi Borobudur diapit empat gunung yaitu Gunung Merapi, Gunung Merbabu, Gunung Sindoro, dan Gunung Sindoro. Selain itu ada dua aliran sungai yang juga mengelilinginya yakni Sungai Elo dan Sungai Progo.

Di samping itu, posisi Candi Borobudur rupanya berada di satu garis lurus dengan Candi Pawon dan Candi Mendut. Ketiganya memang menjadi satu kesatuan dan sama-sama merupakan candi bercorak Buddha Mahayana.

4. Balok batu untuk membangun Borobudur berjumlah dua juta buah

Suasana Candi Borobudur sepi karena adanya pembatasan pengunjung mulai hari ini, Senin (16/3) sampai Minggu (29/3). Pengunjung pun hanya bisa melihat kemegahan bangunan itu dari bawah di luar pagar zona 1. Foto: Eko Susanto

Arsitektur Candi Borobudur didesain oleh seseorang bernama Gunadharma. Candi yang berbentuk piramida berundak tersebut dibangun menggunakan batu andesit yang jumlahnya diperkirakan mencapai 2 juta buah.

5. Ribuan relief bertema kehidupan

Relief Candi BorobudurRelief Candi Borobudur Foto: Tedi Permana/d'Traveler

Candi Borobudur yang berukuran 123 meter x 123 meter dengan tinggi asli 42 meter, memiliki 2.672 pahatan relief, di mana 1.460 relief bercerita tentang kehidupan. Cerita itu dibagi dalam tiga bagian.

Pada bagian kaki atau kamadatu memiliki relief yang menggambarkan kehidupan manusia yang penuh nafsu. Kemudian naik ke bagian selanjutnya yakni badan atau rupadatu, memiliki relief lalitavistara, jataka, dan awadana yang mengisahkan tentang kehidupan Sidharta Gautama, dan bagian puncak atau arupadatu dibiarkan terbuka.

Selanjutnya: Candi Borobudur Dibangun di Atas Danau Purba

6. Dibangun di atas danau purba

Hal unik lainnya, Candi Borobudur ini diperkirakan dibangun di atas danau purba. Hal itu disampaikan seniman dan arsitek Hindu Buddha W.O.J Nieuwenkamp.

Menurutnya, Candi Borobudur melambangkan bunga teratai yang mengapung di atas danau. Dugaan itu diperkuat dengan bukti terendamnya bagian dasar candi pada abad ke-13 dan ke-14.

7. Beberapa kali dihantam bencana alam

56 stupa Candi Borobudur ditutupi terpaulin56 stupa Candi Borobudur ditutupi terpaulin untuk mencegah tertutup abu vulkanik. Foto: (Eko Susanto/detikcom)

Berdiri di lokasi yang dikelilingi pegunungan memang membuat Candi Borobudur tak lepas dari dampak gunung meletus. Saat Gunung Merapi meletus pada 2010, Candi Borobudur sempat tertutup debu vulkanik yang tebalnya mencapai 2,5 centimeter.

Candi Borobudur juga beberapa kali terkena imbas gempa Yogyakarta pada 2006 dan 2010 silam. Akibatnya, terjadi beberapa kerusakan kecil di tubuh Candi Borobudur dan harus dilakukan pemugaran.

8. Pernah diserang bom

Sebanyak 9 stupa Candi Borobudur pernah mengalami kerusakan parah usai dibom pada 21 Januari 1985. Otak pengeboman itu adalah Mohammad Jawad sedangkan eksekutornya adalah Abdulkadir Ali Alhabsyi dan Husein Ali Alhabsyi,

Peristiwa itu masuk dalam kategori terorisme bermotif jihad. Para eksekutor telah dijatuhi hukuman seumur hidup.

9. Candi Borobudur juga bicara astronomi

MAGELANG, CENTRAL JAVA, INDONESIA - MAY 10: Tourists at Borobudur temple during celebrations for Vesak Day on May 10, 2017 in Magelang, Central Java, Indonesia. Buddhists in Indonesia celebrate Vesak at the Borobudur temple annually, which makes it the most visited tourist attraction in Indonesia. It is observed during the full moon in May or June, with the ceremony centered at three Buddhist temples by walking from Mendut to Pawon and ending at Borobudur. The stages of life of Buddhism's founder, Gautama Buddha, which are celebrated at Vesak are his birth, enlightenment to Nirvana, and his passing (Parinirvana). (Photo by Ulet Ifansasti/Getty Images)(Photo by Ulet Ifansasti/Getty Images) Foto: (Getty Images)

Candi Borobudur rupanya memiliki hubungan dengan astronomi. Dalam tulisan Ni Made Ayu Surayuwanti Putri berjudul Aspek Astronomi dalam Candi Borobudur, dijelaskan bahwa 9 buah relief di candi itu menggambarkan berbagai jenis perahu layar yang tengah berlajar.

Itu menunjukkan bahwa nenek moyang kita sudah memiliki pengetahuan navigasi yang cukup tinggi pada masa itu. Ini juga dikaitkan dengan astronomi karena pekerjaan melaut menggunakan bintang dan rasi bintang sebagai penunjuk arah.

Selain itu, letak Candi Borobudur ini dapat menunjukkan empat arah mata angin dengan tepat saat pembangunan candi yang ditunjukkan dengan peristiwa vernal equinox dan terdapat bangunan stupa utama yang berfungsi sebagai gnomon yakni penanda waktu atau jam matahari.

10. Lokasi favorit perayaan Waisak

Sejumlah Biksu menerbangkan lampion perdamaian saat perayaan Waisak 2563 BE/2019 di Taman Lubini, Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Minggu (19/5/2019). Pelepasan ribuan lampion itu merupakan simbol perdamaian serta menjadi rangkaian perayaan Tri Suci Waisak. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko/wsj. Foto: ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko

Selain menjadi cagar budaya yang dikunjungi wisatawan, Candi Borobudur juga digunakan sebagai tempat ibadah umat Buddha. Candi Borobudur akan ramai dikunjungi umat Buddha ketika hari raya Waisak, di mana di sana dilaksanakan upacara dan ditutup dengan festival lampion.


Hide Ads