Irlandia harus menerima kenyataan pahit di tengah pandemi. Dari semua negara di Eropa, Bandara Dublin terkena dampak yang paling parah.
Dilansir dari Irish Post, Eamonn Brennan, Direktur Jendral Eurocontrol, Biro Manajemen Lalu Lintas Udara Eropa, mengungkapkan bahwa bandara Irlandia memang begitu terdampak. Dublin benar-benar keok.
Dari statistik global komparatif diketahui bahwa tahun 2019 penerbangan di seluruh dunia turun 52 persen. Tapi khusus Eropa turun sampai 55 persen selama setahun terakhir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada 191.000 pekerjaan penerbangan permanen yang telah hilang, termasuk pengurus bagasi, petugas parkir mobil, pemasok bahan bakar dan staf katering," ujar Brennan.
Rata-rata lalu lintas yang melewati bandara Irlandia untuk 18-24 Januari 2021 berkurang 81 persen di Dublin, 75 persen di Cork dan 71 persen di Shannon. Jumlah ini dibandingkan dengan waktu yang sama yaitu tahun 2019.
Saking parahnya keadaan di Bandara Irlandia, Brennan tidak optimis tentang kebangkitan perjalanan udara. Bahkan untuk jarak pendek paling cepat sebelum musim panas 2021.
Sementara penerbangan jarak jauh tidak mungkin untuk kembali sebelum 2024. Brennan juga memperkirakan bahwa vaksinasi akan jadi persyaratan wajib untuk penerbangan internasional.
"Banyak bandara di seluruh dunia telah menurunkan biaya penumpang maskapai dalam upaya untuk menarik pelanggan kembali. Bandara Irlandia akan membutuhkan dukungan pemerintah untuk mengikutinya," jelasnya.
Brennon percaya bahwa penipisan maskapai secara keseluruhan tidak dapat dihindari karena pandemi. Oleh karena itu, bandara-bandara seperti Shannon akan membutuhkan dana tambahan untuk menarik maskapai penerbangan kembali ke pasar yang lebih kompetitif.
(bnl/rdy)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum