Selama ini kita mengenal bandara yang melayani penumpang dan kargo. Indonesia akan memiliki bandara antariksa internasional pertama di Biak, Papua.
Jadi apa itu bandara antariksa? Bandara antariksa berbeda dengan bandara pada umumnya, bandara antariksa disebut juga pelabuhan antariksa atau kosmodrom adalah pusat peluncuran wahana antariksa.
Baca juga: Mengenal Wati, Miras Lokal Khas Merauke |
Tidak semua negara di dunia memiliki bandara antariksa. Bandara antariksa yang terkenal di dunia yaitu Kennedy Space Center (KSC), AS. Iran memiliki Qassed di Gurun Markazi. Jepang mempunyai Bandara Oita.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
China memiliki Pusat Peluncuran Satelit Jiuquan di tengah Gurun Gobi. China juga memiliki Eastern Aerospace Port (EAP), pelabuhan antariksa terapung, dibangun di lepas pantai Kota Haiyang, Provinsi Shandong. Pelabuhan antariksa ini digunakan untuk meluncurkan roket dari Samudera Pasifik. Perancis memiliki pusat peluncuran ruang angkasa Kourou, Guyana Perancis.
Brasil memiliki pusat peluncuran ruang angkasa Alcantara, wilayah timur laut Brasil. India memiliki Pusat Peluncuran Satish Dhawan di Sriharikota.
Australia memiliki bandara antariksa di Pulau Christmas, Samudera Hindia.
Indonesia sendiri berencana membangun bandara antariksa di Papua, tepatnya di Kampung Soukobye, Distrik Biak Utara, Kabupaten Biak Numfor.
Posisinya berada sekitar 1 derajat Lintang Selatan dan berhadapan langsung dengan Samudera Pasifik, sehingga dinilai aman untuk dijadikan sebagai lokasi peluncuran satelit.
Seperti diketahui lokasi Biak yang dekat ekuator, dinilai sangat efisien dan murah dalam meluncurkan satelit karena tidak perlu ada manuver untuk mengubah orbitnya.
Rencana pembangunan bandara antariksa ini disampaikan Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Bambang Brodjonegoro.
Dia sejak beberapa bulan lalu mengungkapkan wacana pemerintah membangun bandara khusus antariksa di Biak, Papua. Menurut dia, Indonesia perlu mengambil peran pada ekonomi yang saat ini banyak dilirik negara-negara di dunia.
Salah satunya yaitu pendekatan yang dapat dilakukan dalam menatap eksplorasi angkasa luar. Seperti memanfaatkan penguasaan teknologi dan peningkatan kualitas sumber daya manusia yang adaptif terhadap riset dan inovasi terkait ilmu antariksa.
"Indonesia sendiri memiliki wacana membangun bandara antariksa di Biak, Papua. Indonesia berada pada posisi terbaik untuk meluncurkan roket karena Biak dekat dengan ekuator," kata Bambang.
Mengutip CNBCIndonesia, Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal BKPM, Ikmal Lukman mengatakan akan memanfaatkan sumber daya alam Indonesia demi memuluskan rencana yang pastinya butuh banyak investasi.
"Karena itu memanfaatkan potensi SDA kita, gimana tempatkan kondisi lapangan kita yang sangat kondusif untuk keperluan investasi yang kebetulan ada di Biak. Kita coba maksimalkan SDA yang kita punya sehingga bermanfaat lagi bagi investasi," ujarnya.
Sayangnya, pemerintah belum mau sepenuhnya untuk membuka rencana ini. Salah satu alasannya, pertimbangan mengenai peta persaingan dengan negara lain.
"Kami dari BKPM sesuatu nggak bisa langsung announce karena kita khawatir, kadang-kadang kita selain bernegara, bersahabat tapi untuk investasi kita bersaing," jelasnya.
"Kalau bicara lebih detil, seperti yang saya sampaikan tadi di Korea (investasi lain), mungkin sampai Desember nggak ada yang tahu nego hampir 4-5 bulan. Begitu deal diumumkan," ujarnya.
----
Hari Suroto, peneliti di Balai Arkeologi Papua
(ddn/ddn)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol