Meksiko meluncurkan jalur kereta gantung. Itu dibuat di atas kampung kumuh.
Dikutip dari Teh Yucatan Times, Cablebus di Meksiko diresmikan Kamis (4/3/2021). Aksi itu menandai babak baru Amerika Latin memiliki kereta gantung.
Kereta gantung itu dibuat di area wisata lereng ski yang diminati wisatawan. Di sisi lain, area itu merupakan kampung penduduk kelas pekerja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kereta gantung tersebut diyakini menjadi transportasi yang lebih murah dan cepat untuk warga yang tinggal di lereng bukit. Cablebus juga dinilai lebih efisien karena tak akan mengganggu jalur mobil, lalu lintas, hingga pembangunan di Amerika Latin yang berpenduduk sangat padat.
Saat diresmikan, kereta gantung memiliki jarak sepanjang 1,7 km menuju lingkungan Tlalpexco. Nanti di bulan Juni, jalur akan diperpanjang hingga 9,2 km dari Coatepec di tepi utara Meksiko ke stasiun bawah tanah dan bis terdekat.
![]() |
Sebelum ada cablebus, kampung miskin di puncak bukit Tlapexco harus naik kendaraan kecil yang sesak dan sangat lambat. Dengan adanya kereta gantung yang bisa menampung 10 orang, mereka bisa lebih cepat menuju luar kota.
Dengan tenaga listrik, cablebus bisa menempuh jarak sekitar 20 kilometer per jam. Itu jauh lebih cepat dari kebanyakan alat transportasi lain di Meksiko.
"Ada hampir satu juta penduduk yang tinggal di daerah sekitar cable bus dan mereka melakukan perjalanan dengan van kecil yang turun melalui jalan-jalan sempit dan memakan waktu," kata Direktur Sistem Transportasi Listrik Meksiko, Guillermo Calderon.
"Dari titik tertinggi... selama 55 menit atau satu jam, dia menambahkan.
![]() |
Walikota Meksiko, Claudia Sheinbaum, mengatakan bahwa jalur kereta gantung kedua sedang dibangun di Iztapalapa, kampung pekerja lainnya.
"Memiliki transportasi terbaik untuk bagian termiskin kota akan mengurangi ketimpangan," kata Sheinbaum.
Pada tahun 2004, Kota Medellin di Kolombia meluncurkan kereta gantung. Sejak itu, beberapa kota di Amerika Latin lainnya mulai mengikuti. Mulai dari Rio de Janeiro, Brasil hingga La Paz di Bolivia.
(elk/fem)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!