Efek Internet Mati di Papua, Pesan Hotel dan Tiket Pesawat Ribet

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Efek Internet Mati di Papua, Pesan Hotel dan Tiket Pesawat Ribet

Dadan Kuswaraharja - detikTravel
Rabu, 05 Mei 2021 10:18 WIB
Internet Papua
Papua Foto: finoyk/detikcom
Jakarta -

Matinya jaringan internet di Papua sejak beberapa hari lalu sangat berdampak pada usaha travel dan perhotelan. Bagi orang yang akan bepergian ke luar Papua, otomatis tidak bisa membeli tiket pesawat secara online.

Selain itu pelaku usaha travel yang tidak bisa menjual tiket karena operasional internet menggunakan Indihome, sedangkan Indihome juga gangguan. Jadi para calon penumpang memesan tiket melalui saudara atau teman di luar Papua, kemudian kode booking tiket dikirim lewat sms.

"Pengguna hp di papua, sebagian besar menggunakan telkomsel, karena mampu menjangkau ke kabupaten-kabupaten di luar kota Jayapura. Operator seluler lainya di papua adalah Indosat, namun Indosat sinyal kuat hanya sebatas di kota Jayapura saja, di luar kota Jayapura, tidak ada sinyal Indosat. Kalau XL tidak ada di Papua," ujar Hari Suroto, warga yang tinggal di Jayapura.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sulitkan Isi Aplikasi e-HAC

Gangguan internet juga berdampak pada calon penumpang pesawat yang akan check in di Papua, mereka harus isi aplikasi e-HAC Kemenkes, dengan tidak adanya jaringan internet maka aplikasi e-HAC diganti lembar isian secara manual sehingga timbul antrean panjang.

"Sejak internet gangguan, pemesanan kamar hotel di papua juga menurun, selama ini kamar hotel dipesan melalui aplikasi Traveloka, pegi-pegi, tiket.com dan sebagainya. Sejak internet padam, pemesanan kamar hotel dilakukan secara manual, datang langsung ke resepsionis. Para sopir angkutan online juga mengeluh, pendapatan mereka turun drastis, tidak ada penumpang yang pesan lewat aplikasi untuk antar mereka ke bandara," ujar pria yang sehari-harinya aktif di Balai Arkeologi Papua ini.

ADVERTISEMENT

Dia menekankan jaringan serat optik di Papua harus dibenahi, apalagi di bulan Oktober Papua akan menjadi tuan rumah PON XX. Jadi internet di sana harus kencang dan stabil.

"Internet sangat berdampak pada wisata dan ekonomi kreatif di Papua. Selama ini produk ekonomi kreatif yang dijual secara daring seperti tas noken, lukisan kulit kayu, batik Papua, kopi Papua tidak bisa dijual secara daring lagi sejak internet terganggu," ujarnya.

Selanjutnya: Telkom Klaim Akses Internet di Jayapura Sudah Pulih

Sementara itu dalam siaran pers, Selasa malam, Telkom mengungkapkan kondisi terkini pemulihan layanan akses internet di Jayapura, Papua, pasca putusnya kabel bawah laut Sulawesi Maluku Papua Cable System (SMPCS) ruas Biak - Sarmi.

Vice President Corporate Communication Telkom Pujo Pramono menuturkan bahwa hingga saat ini, mereka masih fokus untuk mempercepat proses pemulihan layanan Telkom Group di Jayapura yang terdampak putusnya Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) SMPCS tersebut.

"Proses perbaikan tersebut dilakukan melalui pemanfaatan jaringan Palapa Ring Timur, pemanfaatan link-link Satelit dan penggunaan Radio IP terrestrial," ujar Pujo seperti dalam keterangan resminya, Selasa (4/5/2021).

Pujo mengatakan saat ini kapasitas bandwidth yang sudah aktif adalah sebesar 1.124 Mbps. Layanan telepon dan SMS, baik mobile maupun fixed broadband sudah dapat digunakan pelanggan di Jayapura, Sarmi dan Sentani.

Sementara untuk layanan data, sudah mulai pulih secara bertahap dan terbatas, termasuk layanan Enterprise (IP VPN, Astinet).

Sedangkan untuk perbaikan pada ruas SMPCS yang putus ditargetkan dapat selesai pada minggu pertama Juni 2021, mengingat perlu proses penyambungan kabel dengan menggunakan kapal khusus.

Terkait dengan penyebab putusnya kabel laut fiber optic tersebut, Telkom seperti disampaikan Pujo, diduga karena faktor alam, namun mengingat lokasi kabel yang terputus berada di kedalaman 4.050 meter, Telkom baru dapat melakukan identifikasi lebih lanjut penyebab setelah pengangkatan kabel dari laut.



Simak Video "Video: Bupati Purwakarta Upayakan Pemulangan Jenazah Korban Penembakan KKB"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads