Terkait Rusia dan China, Antony Blinken selaku Menteri Luar Negeri AS dan Menteri Luar Negeri Inggris, Dominic Raab menyerukan aliansi yang direvitalisasi dan diperluas dari negara-negara G7 yang bertekad untuk mempertahankan masyarakat terbuka dan tatanan berbasis aturan dari ancaman yang ditimbulkan oleh otokrasi China dan Rusia.
Dalam The Guardian, Raab mengatakan bahwa Inggris telah mengundang Australia, Korea Selatan, India dan Afrika Selatan ke pertemuan para menteri luar negeri G7 di London.
Pintu diplomasi selalu terbuka dengan otokrasi, tetapi juga memperingatkan presiden Rusia, Vladimir Putin untuk mengakhiri "Perang di perbatasan Ukraina, serangan dunia maya dan informasi yang salah serta keracunan Alexei Navalny yang bukan hanya pelanggaran hak asasi manusia tetapi juga penggunaan senjata kimia di tanah Rusia."
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk diketahui, Navalny merupakan pengkritik Presiden Rusia Vladimir Putin. Navalny ditangkap pada Januari lalu setelah kembali ke Rusia dari Jerman usai menjalani perawatan dari serangan keracunan yang hampir merenggut nyawanya, yang menurutnya didalangi oleh Moskow.
Seperti yang dikutip dalam Reuters, pertemuan para menteri tersebut menjadi pertemuan tatap muka pertama negara G7 sejak dua tahun terakhir. Inggris menganggap pertemuan ini bisa membantu perkuat sistem global berbasis aturan di tengah pengaruh ekonomi China dan aktivitas Rusia yang merugikan.
G7 atau Group of Seven adalah forum tujuh negara dengan perekonomian terbesar di dunia. Anggotanya terdiri dari Kanada, Prancis, Italia, Jepang, Inggris dan Amerika Serikat.
Selain itu lebih jauh tentang pembicaraan G7 akan membahas krisis internasional utama, tetapi tema pemersatu akan menjadi pertahanan masyarakat terbuka dari Myanmar dan Libya hingga Suriah. Joe Biden telah berjanji untuk menggelar KTT demokrasi, sebuah acara yang menjadi rujukan Raab.
Rabb berharap G7 dapat mempertimbangkan pembentukan unit bersama untuk mengatasi disinformasi dan propaganda Rusia.
(lus/erd)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan